spot_img

Unik! Mahasiswa Ini Rintis Usaha Kedai Kopi Sepeda

Foto: Ahmad Pucuk Maksum dan kedai kopi sepeda miliknya.

TANGERANG | Tempat ngopi saat ini begitu menjamur di berbagai daerah. Paling umum berkonsep kafe atau kedai. Namun, di Talaga Bestari ada kedai kopi dengan konsep unik.

Mengusung nama SEKOLAH (Sepeda Kopi Lah). Kedai ini menjadi pembeda dari tukang kopi lainnya. Tampilannya sederhana, tapi keberadaannya cukup menarik perhatian.

Pemiliknya adalah Ahmad Pucuk Maksum. Mahasiswa semester 3 UNIS Tangerang ini melakukan inovasi usaha di masa pandemi dengan modal terjangkau. Usaha kedai kopi dengan sepeda.

Pucuk, sapaan akrabnya, mendesain gerobaknya seperti perkakas. Bisa digunakan sebagai meja, sekaligus tempat menyimpan berbagai perlengkapan untuk meracik kopi.

Baca Juga

Dengan peralatan layaknya barista kafe mahal, Pucuk pun tak kalah lihai meracik kopi. Begitu ada pesanan, ia dengan segera menyajikannya. Dalam waktu tidak terlalu lama.

“Ide awalnya gara-gara gagal bikin kedai kopi permanen. Terus temen kasih ide buat bikin kopi di sepeda,” ujarnya saat berbincang dengan Vinus, pada Minggu, (03/10).

Pucuk mengaku, bakat meracik kopi didapatnya secara otodidak. Melalui teman dan melihat YouTube. Bukan melalui kursus barista yang harganya mahal itu.  

Ia hanya banyak bertanya dan belajar dari bebebrapa teman yang sudah dulu buka usaha serupa. Teman waktu di Bandung. Yang sudah lama menjalani usaha kopi.

Meski begitu, tidak mengurangi kualitas menu kopi yang diraciknya. Pelanggannya pun menjaring dari semua kalangan. Mulai anak-anak, hingga orang dewasa. Bahkan tidak sedikit dari kalangan orang tua.

Kedai kopi sepeda milik Pucuk buka setiap hari di dua tempat berbeda. Setiap malam Senin sampai Sabtu, ia berjualan di dekat Patung Balaraja. Sesekali ke lampu merah.

Sedangkan untuk hari Minggu, Pucuk berjualan di Talaga Bestari. Tepatnya di depan TK 123. Buka dari pukul 7 pagi sampai 12 siang. Biasanya jam 10 bergeser ke dekat Indomaret.

“Pembelinya banyak dari orang-orang yang sedang olahraga di kawasan Talaga Bestari. Ada juga yang tidak sengaja karena penasaran dengan kedai kopi sepeda,” tuturnya.

Beragam Menu

Kedai kopi sepeda milik pucuk memiliki beragam sajian kopi yang bisa dipilih. Mulai dari Vietnam Drip, SMA (susu mix aren), V69, hingga Ekonomi (tubruk). Ada juga es kopi gula aren.

Soal rasa, tak perlu diragukan lagi. Sudah banyak penikmat kopi yang mulai tersihir racikan Pucuk. Bahkan pengakuannya sudah mulai banyak yang kembali datang karena ingin kembali seruput kopi buatannya.

Meski hanya dari pinggir jalan, rasanya tak kalah dari minuman yang disajikan di kedai, kafe, atau restoran. Tentu dengan harga yang terjangkau. Murah tapi tidak murahan. Terjangkau oleh berbagai kalangan.

“Harganya mulai dari 5 sampai 10 ribu. Itu sudah bisa ngobrol soal barista. Juga sharing usaha kopi sepeda,” jelas Pucuk sembari meracik kopi pesanan pelanggan.

Konsumen pun tinggal menikmati kopi di tengah suasana yang cukup asri. Dengan banyaknya pepohonan besar di sekitar lokasi. Sambil menikmati suasana. Diselingi canda dan obrolan ringan. Sesama pembeli.

Jika dirasa kurang nyaman dengan suasana di lokasi, sambung pria usia 22 tahun itu, kopi tinggal dibawa dan dinikmati di tempat lain. Disediakan gelas siap saji. Bentuknya unik dan sederhana.

“Untuk informasi lebih lanjut, kepoin aja Instagram @sekoolah, ada banyak yang di share,” kata pria kelahiran Cikupa ini.

Modal dan Keuntungan

Pria lulusan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Tangerang ini menuturkan, membuka usaha seperti kedai kopi tak melulu harus dimulai dengan modal besar. Soal uang tidak menjadi utama.

Salah satu cara menekan besaran modal awal dengan tidak menyewa ruko, tapi membuka lapak non permanen. Seperti kedai kopi di atas sepeda. Seperti yang Ia iya tekini saat ini.

“Modal awal kira-kira abis sekitar 3 jutaan. Buat bikin gerobak dan beli alat-alat, termasuk membeli sepeda second,” kata pria yang tinggal di Perumahan Villa Balaraja ini.

Adapun alat-alat yang dipersiapkan untuk merintis kedai kopi sepeda antara lain: kompor portable, grinder manual, termometer suhu, timbangan, teko air, V69, vietnam drip, dan beberapa alat penunjang lainnya.

Lebih lanjut, Pucuk mengungkapkan, sejak membuka kedai kopi SEKOLAH pada bulan Juli 2021 lalu, omzet penjualannya tembus 20 hingga 40 cangkir per hari. Bahkan sesekali bisa sampai 50.

“Untuk keuntungan bersih, kisaran antara 80 sampai 120 ribu per hari, kalau malam Minggu lebih besar, bisa tembus 125 ribu,” ungkapnya seraya tersenyum.

Tantangan di Tengah Pandemi

Bagi Pucuk, membuka usaha di tengah pandemi memang memiliki tantangan tersendiri. Apalagi, aturan dan kebijakan pemerintah juga berubah-ubah. Terkait PPKM saat pandemi Covid-19.

Sejak awal usaha ini didirikan, geliat yang ada dirasa lumayan menggiurkan. Dalam sehari ia bisa mencapai 50 cangkir kopi terjual. “Alhamdulillah,” katanya bersyukur.

Pria kelahiran tahun 1999 ini menceritakan, pernah pemasukan turun drastis. Semenjak adanya PPKM Darurat. Bahkan kesulitan mencari lokasi keramaian. Serba dilarang. Namun dirinya tidak merasa rugi, lantaran kopi diracik saat ada pembeli.

“Kendalanya di situ (aturan yang berbah-ubah) sih. Kan pelanggan kebanyakan minum di tempat ya, sedangkan PPKM Darurat waktu itu dibatasi. Makanya penjualan sempat berkurang,” tuturnya.

Namun, kini usahanya mulai bangkit lagi seiring angka kasus Covid-19 mulai melandai dan ada kelonggaran untuk para pedagang. Pendapatan Pucuk kembali normal. Semalam saja mengantongi untung 110 ribu.

Menurut Pucuk, layaknya bisnis lainnya, menjadi usahawan kedai kopi sepeda tak hanya dibutuhkan keterampilan dan semangat saja, tapi juga harus konsisten. Meski diterpa beberapa kondisi bukan alasan untuk menyerah.

Sukses merupakan tujuan dalam berbisnis, namun hal tersebut tentu akan dapat diperoleh secara bertahap dan membutuhkan proses. Bagaimana, tertarik untuk berbisnis kedai kopi sepeda? |We

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart