
TANGERANG | Pemuda asal Desa Sukanagara Kecamatan Cikupa ini berani tampil beda. Mengambil peluang saat kebutuhan pakan ikan semakin besar.
Adalah Aditya Hidayatulloh. Pria kelahiran 1997 ini memberanikan diri terjun ke dunia budidaya cacing sutra. Lantaran adanya peluang yang menjanjikan.
Kepada Vinus, Adit mengungkapkan, ide budidaya cacing sutra didapatkan dari kawannya. Seorang pengusaha ikan, yang jika mencari pakan harus ke luar daerah.
Baca Juga
Lebih lanjut, Adit menuturkan, di Kabupaten Tangerang banyak sekali pembudidaya ikan hias, lele, dan, sebagainya. Sedangkan kebutuhan pakan kurang. Walaupun ada, harganya mahal.
“Cacing sutra merupakan solusi untuk menjawab itu semua. Pakan ikan murah dan berkualitas,” tuturnya pada Rabu, (17/03).
Pria yang aktif di Taman Baca Masyarakat ini menjelaskan, budidaya cacing sutra sangat mudah dilakukan. Karena tidak memerlukan lahan luas. Cukup dengan kolam terpal dan lahan seadanya, di halaman atau belakang rumah.
Adapun langkah awal cara budidaya cacing sutra ialah, cari benihnya di sawah. Lalu pilih cacing yang berkualitas, menyerupai gumpalan rambut. Biasanya menyatu dengan lumut.
Setelah itu, pisahkan gumpalan dari cacing sutra lainnya. Pindahan ke dalam wadah yang sudah berisi air.
Kemudian simpan benih dalam wadah air selama tiga hari dan pastikan air selalu bersih. Jaga kadar oksigen agar selalu stabil.
“Cacing sutra bisa dipanen setelah 60-70 hari, sejak pertama pembibitan. Kini cacing sutra milik saya sudah bisa dipanen setiap hari,” ucap Adit.
Bisnis cacing sutra pun tidak memakan biaya besar. Adit mengungkapkan hanya butuh 200 ribu untuk membeli water pump.
Setiap hari, Adit selalu menerima pembeli. Baik yang datang langsung di lapaknya, maupun melalui orderan.
“Kalau ada yang order cacing sutra, minimal pesan satu gayung. Dengan harga 40 ribu. Ongkos kirim menyesuaikan lokasi,” sambungnya.
Lapak cacing sutera milik Adit beralamat di Kampung Babakan Desa Sukanagara Kecamatan Cikupa. Bisa juga menerima pesanan dengan menghubungi 0857-1423-3210. |We