TANGERANG | Si Bocah Tua Nakal, begitulah Kong Acong dijuluki. Sebutan itu bukan tanpa alasan. Lantaran di usia yang ke-52 tahun, Ia masih menggeluti hobinya: Touring.
Terakhir, Kong Acong melakukan perjalan seorang diri. Atau biasa disebut solo riding. Ia melakukan perjalanan ke Sabang, Aceh. Tepatnya ke Titik 0 Kilometer.
Berbekal pengalaman touring ke berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Bali bersama komunitas NXR (N-Max Riders) Tangerang, Ia beranikan diri melakukan perjalanan ke Aceh.
Menurut pria asal Desa Parahu Kecamatan Balaraja ini, menuju ke Aceh seorang diri bukanlah perjalanan nekat. Sebab semuanya sudah direncanakan secara matang. Mulai dari jadwal, kondisi badan, hingga kendaraan.
Baca Juga
- Lomrah Warga Pandeglang, 16 Tahun Terbaring Lemah, Sangat Butuh Bantuan
- Menelaah Arah Gerak Perubahan
Saat ditemui Vinus, Kong Acong berbagi pengalaman. Butuh waktu 17 hari untuk mencapai Titik 0 Kilometer, hingga kembali ke Tangerang lagi.
Hari pertama, tepatnya tanggal 12 Desember 2020, Kong Acong mulai melakukan perjalanan dari Tangerang hingga ke daerah Maringgai, Lampung Timur. Ia sempatkan mampir ke rumah sang teman. Sebelum melanjutkan perjalanan hari kedua.
“Karena sesuai rencana, perjalanan Saya dimulai dari pagi sampai menjelang magrib saja. Sebisa mungkin setiap malam sudah mendapatkan tempat penginapan,” tuturnya kepada Vinus, pada Minggu, (17/01).
Sebelumnya, Kong Acong sempat mengajak teman-teman komunitas N-Max Tangerang. Namun, tidak ada yang bersedia. Lantaran mereka mempunyai prinsip, “Dahulukan keluarga dan kerja”.
Justru kawan dari Komunitas N-Max Pariaman, Sumatera Barat, yang siap menemani. Kong Acong pun melakukan perjalanan seorang diri. Untuk bertemu beberapa sahabat di Pariaman.
Hari kedua, usai berkunjung ke tempat sahabat, Kong Acong melanjutkan perjalanan sampai Bengkulu. Melalui rute Kotabumi dan melewati Danau Ranau, Lampung Selatan.
Hari ketiga, dari Bengkulu, pria yang juga menjabat Ketua Tangerang Education Care (TEC) ini, melanjutkan perjalanan sampai ke Painan, Provinsi Sumatera Barat.
“Sebenarnya dari Painan ke Kota Padang tinggal 1 jam setengah lagi. Namun, Saya tidak melanjutkan perjalanan. Karena berencana mengunjungi tempat wisata terlebih dahulu,” ujar pria bernama lengkap Agus F. Hidayat.
Hari keempat, Kong Acong melanjutkan perjalanan. Sebelum mengunjungi kawan-kawan N-Max Pariaman, Ia sempatkan bertolak ke Puncak Mandeh. Salah satu tempat wisata yang mirip Raja Ampat, Papua Barat.
Pada Rabu, 16 Desember 2020, Alumni Sekolah Demokrasi Tangerang ini sampai di Kota Padang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Pariaman. Ia sempat menginap selama 2 hari. Bersama teman-teman Komunitas N-Max.
Hari keenam, ayah 2 anak ini melanjutkan perjalanan ke Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Ditemani satu kawannya dari Komunitas N-Max Pariaman.
Ia mengaku, selama perjalanan selalu dipantau oleh teman-teman komunitas. Baik dari NRXR Tangerang, maupun Nasional. Sehingga setiap singgah di daerah mana saja selalu ada teman-teman Komunitas N-Max.
Hari ketujuh, Kong Acong bersama satu teman bertolak ke Danau Toba. Bermalam di Parapat, Provinsi Sumatera Utara.
“Saya cukup menikmati Pulau Samosir Danau Toba. Alasannya karena sekalian melewati daerah ini,” kata pria yang juga menjabat Sekjen NRXR Tangerang.
Hari kedelapan, dari Pulau Samosir Danau Toba, Ia menyebrang ke Singkam, Sumatera Utara. Melanjutkan perjalanan sampai ke Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Hari kesembilan, karena perjalanan yang akan ditempuh ke Banda Aceh sangat jauh, pria lulusan Universitas Islam Nusantara Bandung ini memulai perjalanan selepas subuh.
Tujuan perjalanan Kong Acong ke Titik Nol Kilometer, Sabang, sampai dihari kesepuluh. Meski belum pernah ke Aceh, Ia mengaku, perjalanannya hanya berpatokan marka jalan.
“Yang penting kita harus tau tujuan setiap harinya. Dan memastikan akan bermalam di daerah mana,” ucapnya.
Hari kesepuluh, bertepatan tanggal 22 Desember 2020, Kong Acong menyebrang ke Pulau Weh, Sabang. Tepatnya di Titik 0 Kilometer. Di tempat inilah tujuan dari perjalanan Kong Acong.
Ketika ditanya apa sensasinya melakukan perjalanan seorang diri, Ia menjawab hanya sekadar hobi dan sudah diniatkan.
“Pernah ada yang mengatakan, belum dikatakan seorang bikers sejati kalau belum merasakan aspal Sumatera dan sampai ke Titik Nol Kilometer,” kilahnya.
Kong Acong merasa puas, perjalanan panjang terbayar tuntas. Ketika menginjakkan kaki di ujang Barat Indonesia.
Tak lupa Kong Acong berterima kasih kepada teman-temannya. Terutama Bang Leo Ichiro Motor dan Om Djas Pesona Gorden. Telah mensuport secara penuh.
“Kemudian ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Allah Swt., keluarga tercinta, Penasihat NXR Tangerang, PIC NXR Tangerang, Korwil NXRT Seluruh Base, Member NXR Tangerang, dan NR Daerah se-Sumatera,” tuturnya.
Dalam perjalanan pulang, Kong Acong tidak menggunakan rute ketika berangkat. Ia melewati jalur timur Pulau Sumatera. Melewati Lhokseumawe, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang.
Dari Palembang ia melanjutkan perjalan sampai ke Rumah, Tangerang. Total jarak tempuh perjalanan yang dilalui Kong Acong ialah 5.650 KM. Selama 17 hari, dengan menghabiskan dana sebesar 5 juta 600 ribu.
“Saya tidak menyangka, karena modal pribadi hanya 600 ribu. Selama perjalanan banyak teman-teman komunitas yang mensuport. Mulai dari materi hingga tempat penginapan,” ungkapnya.
Kong Acong pun membagikan tips untuk yang hendak melakukan solo riding. Pertama teknik riding, yaitu menggunakan perlengkapan safety dan tidak boleh menyalip kendaraan dari arah kiri.
Kedua, manajemen touring. Seperti membuat jadwal. Juga memastikan perlengkapan yang harus dibawa, mulai dari obat-obatan pribadi sampai perlengkapan mandi dan salat.
Dalam waktu dekat, Ia bersama Komunitas NXR Tangerang akan melakukan touring ke Pulau Sulawesi. |We