JAKARTA | Intelektual, Pintar, dan Kreatif (INSPIRATIF) merupakan sebuah semangat yang berusaha disampaikan para mahasiswa pascasarjana kesejahteraan sosial STISIP Widuri melalui kegiatan Website Seminar.
“Praktik Pekerja Sosial Berbasis Masyarakat Dalam Rangka Mewujudkan Hidup Berdamai Dengan Covid-19,” adalah tema yang diangkat.
Hadir sebagai keynote speech Prof. Robert MZ Lawang selaku Pimpinan Kampus, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI), dan Praktisi STISIP Widuri. Acara tersebut dipandu oleh Susanti Srimulyani.
Prof. Robert menyampaikan bahwa dalam analisis institusional, komponen nilai, norma, dan unsur kebutuhan menjadi penting disaat pemberlakuan New Normal.
“Menjadi satu-satunya cara atau alat untuk mencapai tujuan agar sehat disaat vaksin belum ada,” ungkapnya pada rilis yang diterima vinus.id., pada Sabtu, (06/06).
Sementara itu, Ketua IPSPI Widodo Suhartoyo mengatakan, pembiasaan disiplin ketat hakikatnya untuk merubah masyarakat menggunakan problem solving approach. Dan merupakan sebuah tantangan para pekerja sosial tetap berkontribusi.
“Protokol praktik untuk pekerja sosial sudah kami buat. Selanjutnya penguatan kapasitas dan advokasi bagi para anggota juga sudah disiapkan. Salah satunya dengan membuka layanan hotline,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Senior Technical and liasion Advisor ECDE Tanoto Foundation ini.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Rehsos Kemensos Harry Hikmat mengatakan, salah satu respon pemerintah adalah dengan memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan miskin dan marjinal agar dapat bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Upaya secara struktur kami lakukan terhadap klaster penerima layanan dan tempat penampungan sementara. Semuanya disiapkan dengan protokol kesehatan mengikat,” jelasnya.
Selain itu, sebagai pembicara pamungkas sekaligus clossing statment Agusman menyampaikan, pada akhirnya New Normal mengarahkan masyarakat kepada kehidupan baru atau tatanan baru dengan perilaku-perilaku baru sesuai standar protokol kesehatan.
Respon positif dilontarkan oleh Risky, peserta dari Kupang, NTT. Selain mendapatkan pengetahuan baru acaranya juga interaktif.
“Acaranya bagus sekali, tema yang diusung juga pas dan ada doorprize pula,” pungkasnya.
Perlu diketahui, acara Webinar ini dihadiri oleh ratusan peserta dari penjuru tanah air. Dari beragam latar belakang seperti pekerja sosial, penyuluh sosial, dosen, dan mahasiswa. |HR