Masalah Dunia Pendidikan, Dari Kisruh PPDB Sampai Fenomena Kesurupan

Penulis: Lutfi Kamil Maulana*

BULAN Juni biasanya waktu atau masa penerimaan peserta didik baru untuk tingkat TK/Paud sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat. Masing-masing tingkat satuan pendidikan mulai dari sekolah swasta sampai sekolah negeri berlomba-lomba mencari siswa baru sebanyak mungkin.

Berbagai cara dilakukan demi mencapai target pemenuhan kuota siswa baru, mulai dari pasang banner di setiap gang, sampai berkeliling ke sekolah-sekolah yang dirasa bisa bekerjasama.

Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sekolah-sekolah swasta yang memang sangat membutuhkan siswa baru. Maklum ia sangat tergantung dengan pemasukan uang dari jumlah siswa. Semakin banyak siswa maka pemasukan keuangan semakin besar, semakin besar pemasukan maka program-program sekolah bisa berjalan dengan lancar.

Demikian halnya dengan sekolah swasta, sekolah negeri pun sama membutuhkan murid. Bedanya mereka tidak berkeliling ke sekolah-sekolah seperti apa yang dilakukan oleh sekolah swasta, mereka cukup pasang spanduk di depan gerbang sekolah. Sekolah negeri sangat diminati oleh masyarakat karena gratis dan bebas uang bangunan, kecuali baju seragam yang memang harus beli.

Baca Juga

Lain negeri lain swasta, sekolah swasta kurang begitu diminati oleh masyarakat kendati pun sekolah itu berprestasi dan mempunyai progran unggulan dan fasilitas yang mumpuni. Ini terjadi karena sekolah swasta tidak gratis alias harus bayaran dan ada uang bangunan yang dirasa mahal apalagi sejak era Covid.

Zaman semakin berkembang, kurikulum pun berubah maka sistem PPDB pun ikut berubah. Berawal dari kebijakan pemerintah yang menggunakan sistem zonasi atau jarak untuk penerimaan siswa baru.

Sistem zonasi adalah salah satu usaha pemerintah untuk pemerataan pendidikan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan. Sehingga tidak ada lagi istilah sekolah favorit atau pun sekolah unggulan.

Sistem zonasi dimulai sejak eranya bapak Muhajir Efendi sebagai menteri pendidikan pada tahun 2017 yang mengadopsi sistem di negara-negara skandinavia. Menurut Permendikbud No 14 Tahun 2018 jarak rumah ke tempat sekolah adalah untuk SD 3 kilometer, SMP 7 kilometer sedangkan untuk SMA 10 kilometer.

Kemudian untuk jenis jalur PPDB itu sendiri, menurut Permendikbudristek No 1 Tahun 2021 pasal 12 ayat 2 disebutkan, bahwa ada 4 jalur PPDB.

Pertama, jalur zonasi mendapatkan kuota 50%. kedua jalur prestasi, mendapatkan kuota 30%, ketiga jalur afirmasi 15%, dan 5% untuk kuota perpindahan tugas orangtua atau anak guru. Keempat jalur PPDB ini berlaku untuk sekolah-sekolah negeri, adapun sekolah swasta tidak berlaku.

Keseriusan pemerintah untuk pemerataan pendidikan memang sampai saat ini sangatlah tinggi setelah lahirnya undang-undang no 20 tahun 2003 yang wajib mengalokasikan 20% untuk dana pendidikan dari belanja negara. Lahirnya undang-undang ini memberikan angin segar bagi guru-guru yang berpuluh-puluh tahun merasa tidak diperhatikan.

Kisruh PPDB

Sebagus apa pun sistem yang dibangun ada saja celah untuk melakukan kecurangan. Apalagi ini menyangkut pendidikan yang menjadi kebutuhan masyarkat luas.

Pelaksanaan PPDB bisa saja lewat daring maupun luring. Tergantung daerahnya masing-masing, apakah fasilitasnya mendukung atau tidak.

Sedari awal sistem zonasi adalah salah satu cara pemerintah untuk pemerataan pendidikan. Namun, yang terjadi di lapangan ada saja oknum-oknum yang merusak tatanan sistem yang telah dibangun.

Ada yang memalsukan kartu keluarga, ada yang memalsukan KTP, ada yang memalsukan nama anak, ada juga oknum yang minta bayaran, ada yang titip nama, ada yang rumahnya dekat dengan sekolah tapi tidak masuk, ada yang awal namanya masuk kuota tiba-tiba hilang dan berbagai hal kecurangan lainnya.

Kekisruhan ini terjadi karena pertama begitu besar animo masyarakat terhadap sekolah negeri. Namun, tidak diimbangi dengan kapasitas jumlah sekolah yang ada dan kedua tidak adanya keterbukaan informasi tentang PPDB kepada masyarakat.

Misalnya sekolah A hanya menerima 100 siswa baru, maka hitungannya adalah untuk jalur zonasi adalah 50 orang, untuk jalur prestasi 30 orang, untuk jalur afirmasi 15 orang dan 5 orang untuk jalur pindah tugas orangtua atau anak guru.

Sebenarnya pemerintah terbantukan dengan adanya sekolah swasta hanya saja pemerintah harus berkolaborasi dengan pihak swasta. Jangan alih-alih ingin pemerataan pendidikan, pemerintah membangun sebegitu banyak sekolah negeri yang berimbas kepada sekolah swasta yang kekurangan murid. Akhirnya sekolah swasta gulung tikar kemudian guru-gurunya jadi pengganguran dan ini bisa menjadi masalah baru.

Siswa kesurupan

Setelah masa PPDB selesai, biasanya sekolah mangadakan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah ) untuk di lingkungan diknas dan Matsama (masa ta’aruf siswa madrasah) untuk sekolah yang berada di lingkungan kementerian agama.

Pada kegiatan ini para peserta didik baru dikenalkan dengan berbagai kegiatan sekolah yang akan mereka tempati selama masa pembelajaran. Mulai dari pengenalan nama mata pelajaran yang akan mereka pelajari, pengenalan guru-guru sampai pengenalan kegiatan ekskul.

Baca Juga

Di lingkungan yang baru, mereka kenal dan belum terbiasa ada saja siswa yang kesurupan. Selama pengalaman mengajar seringkali penulis menemukan peserta didik yang pindah alam bawah sadarnya atau sering disebut dengan kesurupan.

Kesurupan pada dasarnya adalah perpindahan alam bawah sadar seseorang yang tidak bisa dikendalikan. Sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan tertentu.

Menurut buku hypnoteaching, setidaknya ada dua macam cara perpindahan kesadaran seseorang. 𝘗𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 perpindahan kesadaran dengan terencana, ini sering kita lakukan setiap hari menjelang malam hari yaitu seperti tidur, ada juga perpindahan kesadaran dengan cara ritual-ritual tertentu.

𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢, perpindahan kesadaran dengan spontanitas. Biasanya seseorang melakukan perpindahan kesadaran secara spontanitas karena dipicu oleh faktor emosi negatif yang terlalu lama terpendam yang sering kita sebut kesurupan.

Masih menurut buku hypnoteaching, perpindahan kesadaran dengan spontanitas ini bila dilihat dari kacamata hipnosis itu dibagi menjadi tiga cara.

𝘗𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢, melalui induksi pendengaran (audio), yaitu seseorang yang mempunyai tipe audio dengan tingkat sugestif yang tinggi tetapi tidak stabil maka akan mudah dipicu oleh suara-suara, perkataan dan bunyi-bunyi tertentu. Suara-suara itulah yang mengakibatkan meluapnya emosi seseorang.

𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢 melalui induksi perasaan atau kinestetik. Seseorang yang mempunyai tipe kinestetik tingkat sugestif yang tinggi tetapi tidak stabil maka akan dengan mudah terpengaruh dengan perasaan-perasaan yang timbul akibat pikiran-pikiran negatif yang terus menumpuk dan terluapkanm. Karena tidak ada kesempatan untuk membagi emosinya kepada orang lain.

𝘒𝘦𝘵𝘪𝘨𝘢 induksi melalui penglihatan atau visual. Seseorang yang mempunyai tipe visual dengan tingkat sugestif emosional yang tinggi tetapi tidak stabil akan mudah dipicu melalui gambaran, lingkungan, maupun pemandangan yang bersifat negatif yang ada di sekitarnya.

Kesurupan massal yang terjadi di lingkungan sekolah itu berawal dari satu siswa yang kesurupan lalu disaksikan oleh siswa yang lain. Hal inilah yang memicu munculnya tipe-tipe induksi baik visual audio maupun kinestetik yang dimiliki oleh masing-masing siswa tadi.

Penulis sendiri sering melihat macam-macam siswa yang kesurupan seperti tiba-tiba menangis dan menjerit. Berarti siswa ini mempunyai tipe induksi kinestetik yang tidak stabil karena setelah diajak berbicara ternyata dia punya masalah keluarga, yaitu bapaknya yang sedang sakit parah sehingga emosi perasaannya tidak stabil.

Ada juga yang tiba-tiba melotot ketika melihat gambar yang ada di tembok sekolah, berarti siswa ini mempunyai tipe induksi visual. Ada juga yang tiba-tiba berjoged dan menari-nari berarti siswa ini mempunyai tipe audio dan kinestetik.

Selama pengamatan penulis menangani siswa yang kesurupan, biasanya mereka adalah perempuan dan mempunyai masalah yang berat baik dengan pribadinya, teman dekatnya, maupun keluarganya.

Disamping itu mereka juga jarang sekali melaksanakan perintah agama seperti shalat maupun mengikuti pengajian-pengajian.

Menenangkannya dengan memegang tangan atau kakinya apabila dia memberontak dan cara menangani siswa yang kesurupan kemudian katakanlah atau bisikanlah dengan kata-kata baik yang sifatnya memotivasi bahwa masalah yang dihadapi akan ada jalan keluarnya.

Disamping diberikan kata-kata motivasi, penulis juga melantunkan adzan di telinga kanan sebanyak 7 kali, dilanjutkan baca surat alfatihah, surat muawwidzatain satu kali, ayat kursi satu kali, surat as-Shoffat semuanya satu kali, akhir surat al-Hasyr satu kali dan diakhiri baca surat at-Thoriq satu kali.

Demikianlah apa yang terjadi di dunia pendididikan kita, terlalu rumit dan terlalu banyak masalah yang dihadapi. Tulisan di atas hanya sebagian kecil masalah yang terjadi, masih ada masalah lain di dunia pendidikan kita seperti kurikulum yang berubah-ubah, UN walaupun sudah ditiadakan, belum lagi masalah kesejahteraan guru dan lain-lain.

Semoga masalah-masalah yang dihadapi negeri ini bisa terselesaikan dengan baik tanpa merugikan pihak siapa pun.

*DItulis Oleh: Lutfi Kamil Maulana. Wakil Ketua PERGUNU Curug-Tangerang.

Loading

Oleh: Endi Biaro* HANYA di ajang Pilkades, rumah seorang calon pemimpin berubah wujud jadi warung sembako, kedai kopi, atau malah Puskesmas. Anak tetangga sakit, bukannya ke...

BANTEN | Nama artis sekaligus politisi PDIP Rano Karno atau biasa dikenal Si Doel ini dinilai sangat layak untuk kembali menjadi Gubernur Banten 2024...

BELAKANGAN ini, sebenarnya sudah lama juga sih, kita mendengar gosip bahwa sekarang ada metode kristenisasi dengan meniru-niru agama Islam. Tetapi rupanya gosip itu berasal...

TANGERANG | Ratusan relawan Muhamad Rapiudin Akbar dan Rano Alfath memenuhi lokasi acara dalam rangka Peresmian Posko Pemenangan Bersama pada Kamis sore, (21/09). Posko yang...

VINUS TV

BERITA TERBARU

Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Haji 2023, Kakanwil Kemenag Banten Dilaporkan Ke Kejati

BANTEN | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pejuang Keadilan (KOMPAK) mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Banten pada Senin, (25/09). Kedatangan mereka ke Kejati...

PPI dan ISNU Tangerang Gelar Diskusi Mingguan, Bahas Pencegahan Politik Uang

TANGERANG| Perhimpunan Pemilih Indonesia (PPI) bersama Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Tangerang menggelar diskusi mingguan dengan tema "Peran Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten...

Catatan dan Harapan Pemilu 2024

INDONESIA, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan menggelar pemilihan umum. Diklaim terbesar di dunia pada 2024 mendatang. Jumlah pemilih diperkirakan mencapai 74% dari...

Pilkades Seru, Pemilu Haru

Oleh: Endi Biaro* HANYA di ajang Pilkades, rumah seorang calon pemimpin berubah wujud jadi warung sembako, kedai kopi, atau malah Puskesmas. Anak tetangga sakit, bukannya ke...

Solidkan Tim, Relawan Sahabat H Idris Gelar Silaturahmi Jaringan Se-Dapil 4

TANGERANG | Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Tangerang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Idris menghadiri acara silaturahmi sekaligus konsolidasi relawan se-Dapil 4...

Kawasan Pasar Lama Tangerang Dilalap Si Jago Merah, Delapan Ruko Hangus Terbakar

TANGERANG | Kawasan Kuliner Pasar Lama, Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang mengalami kebakaran pada Sabtu, (23/09. Sebanyak delapan ruko terbakar dalam insiden...

Jalin Kerja Bareng, Rapi-Rano Resmikan Posko Pemenangan Bersama

TANGERANG | Ratusan relawan Muhamad Rapiudin Akbar dan Rano Alfath memenuhi lokasi acara dalam rangka Peresmian Posko Pemenangan Bersama pada Kamis sore, (21/09). Posko yang...

Timsel Umumkan Hasil Tes Potensi Akademik Calon Anggota KI Banten

BANTEN | Sebanyak 45 calon Anggota Komisi Informasi (KI) Banten priode 2023-2027 telah lolos seleksi tes potensi akademik menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) Pengumuman...

Dilantik Jadi Pj Bupati Tangerang, Ony Akan Fokus Program Prioritas Pusat

TANGERANG | Andi Ony Prihartono, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setjen Kemendagri resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, pada Kamis, (21/09). Prosesi pelantikan dipimpin langsung...

IKLAN

BERITA TERPOPULER

Banten Berduka, Abuya Uci Cilongok Tutup Usia

TANGERANG | Kabar duka, Pengasuh Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, Abuya Uci Cilongok tutup usia. Informasi yang dihimpun Vinus, Abuya...

Pengobatan Alternatif Asep Setrum, Tangani Strok dan Urat Kejepit

PENGOBATAN alternatif masih cukup populer dan banyak diminati masyarakat di era modern saat ini. Terapi strum salah satunya. Diyakini dapat menyembuhkan strok. Hal itu diungkapkan...

Kristen Ortodoks Syria dan Islam, Serupa Tapi Tak Sama

BELAKANGAN ini, sebenarnya sudah lama juga sih, kita mendengar gosip bahwa sekarang ada metode kristenisasi dengan meniru-niru agama Islam. Tetapi rupanya gosip itu berasal...

Mengenal Lebih Dekat Perguruan Al-Hikmah Cisoka

TANGERANG | Kewajiban menuntut ilmu diperuntukkan bagi setiap muslim. Sebab, ia akan memudahkan segala urusan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk ilmu hikmah. Demikian disampaikan Mahpudin, salah...

Sensasi Daging Burung Belibis, Kenyal dan Gurih

TANGERANG | Ayam dan bebek adalah jenis unggas paling sering dibuat olahan masakan. Tapi, selain kedua jenis unggas tersebut, ada satu lagi yang tak...

Sekarang Tidak Ribet, Ini Cara Mengaktifkan SPPT Wilayah Tangerang

TANGERANG | Inovasi dan peningkatan layanan terus diupayakan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang. Terlebih soal permohonan pengaktifan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak...

Pantai Bugel Cemara, Destinasi Wisata Tersembunyi di Banten

PANDEGLANG | Ada objek wisata yang masih asri di Kabupaten Pandeglang, yakni Pantai Bugel Cemara. Lokasinya berada di Desa Banyuasih Kecamatan Cigeulis. Berbeda dengan pantai...

IKLAN

BERITA TERKAIT

Catatan dan Harapan Pemilu 2024

INDONESIA, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan menggelar pemilihan umum. Diklaim terbesar di dunia pada 2024 mendatang. Jumlah pemilih diperkirakan mencapai 74% dari...

Pilkades Seru, Pemilu Haru

Oleh: Endi Biaro* HANYA di ajang Pilkades, rumah seorang calon pemimpin berubah wujud jadi warung sembako, kedai kopi, atau malah Puskesmas. Anak tetangga sakit, bukannya ke...

Perempuan dan Anak Sebagai Aset Daerah

Oleh: Raden Siska Marini* SETIAP perempuan dan anak memiliki potensi dan hak yang sama untuk berkembang dan memberikan kontribusi pada bangsa dan daerah. Mereka dapat...

Perempuan, Pemilu, dan “Cinderella Complex”

SANG puteri yang teraniaya. Cantik, baik, apik, namun terbelenggu. Tercengkeram oleh perilaku degil dari kakak, adik, dan ibu tirinya. Menunggu pangeran menjadi penyelamat. Di...

Pemilu dan Kuasa Media Anak Muda

SATU dekade akhir, jari jemari tangan menjadi sangat berkuasa. Dalam teori komunikasi, kita memasuki era dexterity (kelincahan memainkan jemari tangan). Jutaan netizen yang memainkan menu...

Menanti Gagasan dan Karakter Bakal Capres 2024

PEMILIHAN Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 semakin dekat. Kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk lima tahun ke...

Cisadane Saksi Bisu Perlawanan Masyarakat Tangerang

INDONESIA merupakan salah satu negara kepulauan. Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG), tahun 2022 saja terdiri dari 17.024 pulau. Baik yang sudah berpenghuni maupun belum.  Jumlah...

IKLAN

SEPUTAR BANTEN

Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Haji 2023, Kakanwil Kemenag Banten Dilaporkan Ke Kejati

BANTEN | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pejuang Keadilan (KOMPAK) mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Banten pada Senin, (25/09). Kedatangan mereka ke Kejati...

Timsel Umumkan Hasil Tes Potensi Akademik Calon Anggota KI Banten

BANTEN | Sebanyak 45 calon Anggota Komisi Informasi (KI) Banten priode 2023-2027 telah lolos seleksi tes potensi akademik menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) Pengumuman...

Layak Pimpin Banten Lagi, Sejarawan Bonie Triana Dorong Rano Karno Kembali Maju Pilgub 2024

BANTEN | Nama artis sekaligus politisi PDIP Rano Karno atau biasa dikenal Si Doel ini dinilai sangat layak untuk kembali menjadi Gubernur Banten 2024...

Perdana, IMIKI UIN Banten Selenggarakan Trainning of Leadership

SERANG | Pengurus Perguruan Tinggi (PPT) Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten mengelar Trainning of Leadership...

Terkait Pemekaran, Anggota DPR RI Ini Dukung Pembentukan Cibaliung-Cilangkahan

PANDEGLANG | Isu pemekaran wilayah atau pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Cibaliung dan Cilangkahan kembali menghangat. Terlebih setelah adanya pernyataan sekaligus dukungan dari Anggota...

Timsel Calon Anggota KI Banten Umumkan Hasil Penelitian Administrasi

BANTEN | Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi Banten resmi mengumumkan hasil penelitian administrasi para bakal calon Komisioner KI periode 2023-2027. Pengumuman...

Krisis Air Bersih, Polsek Kragilan Kirim Bantuan untuk Warga Puri Cisait

SERANG | Dampak fenomena El Nino di wilayah Kabupaten Serang dialami warga Perumahan Puri Cisait, Desa Cisait, Kecamatan Kragilan. Mereka mulai mengalami krisis air...

IKLAN

SEPUTAR DESA

Ini Jadwal dan Tahapan Pilkades Serentak Kabupaten Tangerang

TANGERANG | Jadwal tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 77 desa se-Kabupaten Tangerang telah selesai dibahas. Bahkan sudah mulai disosialisasikan oleh dinas terkait. Mulai...

Banyak Kejanggalan, Belasan Warga Cibadak Datangi Kecamatan, Persoalkan Penggunaan Dana Desa

TANGERANG | Penggunaan dana desa sejatinya diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, pemberdayaan, dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Transparansi penggunaan Dana Desa mutlak adanya. Agar publik bisa mengetahui....

Permohonan THR Desa Gembong Disoal, Alasan Kades: Ini Sudah Kesepakatan Bersama

TANGERANG | Permohonan pengajuan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sejumlah pengelola limbah oleh Pemerintah Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang disoal beberapa kalangan. Namun, hal...

Realisasi Pembangunan Desa Bantar Panjang Banyak Masalah, Camat Tigaraksa Tetap Rekomendasi Pencairan

TANGERANG | Carut-marut realisasi pembangunan Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa tidak berarti kucuran dana dari pemerintah tersendat. Hal ini terbukti dari terus berlangsung pencairan dana...

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart

TANGERANG | Masyarakat Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mendemo gudang Alfamart. Di Jalan Aria Jaya Santika, pada Rabu (26/02). Aksi yang dikoordinir oleh...

Refleksi 7 Tahun UU Desa: Ingat, Desa Membangun, Bukan Membangun Desa

TANGERANG | Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sudah memasuki tahun ketujuh. Sejak disahkan pada 15 Januari 2014. Dalam rangka refleksi 7 tahun terbitnya...

Pemdes Pete Tetapkan 362 Penerima BLT Dana Desa

TANGERANG | Pemerintahan Desa Pete Kecamatan Tigaraksa melakukan Musyawarah Desa. Agenda tersebut membahas validasi, finalisasi, serta penetapan calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang...