spot_img
spot_img

Lewat Webinar, Ormas Komando HAM Soroti Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Foto: Webinar seri 3 Ormas Komando HAM (Hidupkan Aspirasi Masyarakat).

TANGERANG | Ormas Komando HAM (Hidupkan Aspirasi Masyarakat) menggelar webinar lanjutan. Kali ini seri ke-3. Dilakukan menggunakan aplikasi Zoom, pada Minggu, (14/03).

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Terhadap Anak merupakan tema yang diangkat panitia. Menghadirkan narasumber pegiat di bidang hukum, yakni Sukma Murti Eka, S.H dan Eva Varida, S.H.

Dalam paparannya, Sukma Murti Eka, S.H mengatakan, seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan kesetaraan gender, kaum perempuan harus bisa terus berkarya.

Baca Juga

Masih menurut Eka, perempuan bisa menciptakan ekonomi kreatif, berpartisipasi, serta berperan aktif dalam pembangunan ekonomi, bangsa, dan negara.

“Intinya kaum perempuan tidak boleh hanya berdiam diri, tapi harus banyak belajar dan terus belajar,” ujar Eka yang juga aktif di Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia.

Eka juga menyampaikan terkait tindakan kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, maupun pelecehan seksual yang dialami kaum perempuan.

Dirinya mengungkapkan perlu adanya peran aktif dari banyak pihak dan ikut terlibat langsung. Baik dari seluruh lapisan masyarakat, keluarga, pemerintah, dan para aparat penegak hukum.

Foto: Narasumber webinar seri 3, Sukma Murti Eka (kiri) dan Eva Varida (kanan).

“Meskipun negara sudah berperan dengan memberikan perlindungan hukum, melalui aturan dan undang-undang yang diprioritaskan untuk perlindungan terhadap perempuan dan anak,” sambungnya.

Sementara itu, narasumber kedua Eva Varida, S.H menyampaikan, kekerasan anak menurutnya dipicu oleh 2 faktor, yaitu rendahnya pengetahuan orang tua untuk mendidik anak, dan materi atau finansial yang kurang mencukupi.

Eva yang juga menjabat Bendahara Umum Perkumpulan Pengacara Islam dan Penasehat Hukum Islam Indonesia mengungkapkan, hal ini kerap kali terjadi pada keluarga yang ekonominya rendah.

“Kondisi tersebut mengakibatkan tekanan psikologi orang tua, terkadang mudah emosi. Sehingga yang sering menjadi korban adalah anaknya sendiri. Seharusnya orang tua dapat mencari solusi di tengah–tengah kesulitan ketika melanda keluarganya,” sambung Eva.

Webinar yang dimoderatori Sekretaris Komando HAM, Ria Putri, berjalan lancar. Diikuti oleh para peserta yang terdiri dari praktisi hukum, akademisi, aktivis, serta masyarakat umum. |We

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart