TANGERANG | Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Jakarta Barat menggelar acara Basic Training Jurnalistik, bertempat di Kantor Visi Nusantara.
Kegiatan yang bertemakan “Urgensi Menulis Bagi Aktivis” ini diikuti perwakilan kader HMI dari masing-masing komisariat, pada Minggu (11/09).
Dalam sambutannya, Direktur LAPMI Cabang Jakarta Muhammad Sanusi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong semangat menulis bagi kader-kader HMI.
Baca Juga
- Training Tingkat Nasional HMI Jakarta Barat Resmi Dibuka
- HMI PPI Gelar Sosialisasi Keamanan Pangan dan Keamanan Kosmetik
Masih kata Uci, sapaan akrabnya, para peserta dibekali beberapa materi yang relevan agar mereka dapat lebih aktif memberikan informasi melalui media massa untuk disampaikan kepada masyarakat.
“Harapannya agar para peserta mampu mengelola organisasi atau insan pers sebagai medium dan alat perjuangan HMI,” ujarnya.
Sementara itu, Sekertaris Umum HMI Cabang Jakarta Barat Ahmad Nurheli menyampaikan, pelatihan jurnalistik ini sangat penting di tengah gempuran era digitalisasi.
Pelatihan ini, sambungnya, selain untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam seni menulis, juga untuk menggali potensi dalam bidang jurnalistik.
“Karena tidak menutup kemungkinan ke depannya para peserta Basic Training Jurnalistik LAPMI ini menekuni bidang atau profesi jurnalis,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Subandi Musbah selaku pemateri Teknik Jurnalisme Warga memaparkan, 20 tahun lalu, koran menjadi mainstream media informasi. Tanpanya, publikasi berupa opini sulit menjangkau khalayak luas. Mahasiswa harus memiliki kepandaian teknis agar tulisannya terbit.
Lanjut Direktur Visi Nusantara ini, era digital semakin canggih. Publikasi tulisan sudah tidak melulu melalui koran. Ada banyak saluran, mulai medsos sampai media online. Tinggal pilih. Suka-suka. Asal memiliki keinginan. Di samping, tentu, kemampuan.
“Mahasiswa hari ini tidak begitu sulit publikasi gagasan. Ada banyak kanal. Facebook misalnya. Atau media online. Yang hari ini begitu menjamur. Banyak sekali. Mulai yang muntaber sampai kiri abis. Asal ada kemauan dan keberanian,” tegasnya.
Perlu diketahui, selain mendapatkan materi, peserta juga diberi kesempatan untuk praktik langsung di lapangan, baik berupa penulisan berita maupun memotret untuk menghasilkan produk foto jurnalistik.
Selain materi Konsep Jurnalisme Warga, kegiatan ini juga diisi beberapa materi, seperti Teknik Menulis Opini diisi oleh Abdul Haris, Straight News diisi oleh Eko Marhean, Teknik Fotografi dan Videografi diisi oleh Wahyudin Arief, dan ke-LAPMI-an diisi oleh Muhammad Sanusi. |We