TANGERANG | Perekat Demokrasi bersama FOPKIA mengunjungi Kantor Visi Nusantara, pada Kamis, (11/02). Membahas beberapa isu yang tengah terjadi di Kabupaten Tangerang.
Kunjungan tersebut guna memperkuat sinergitas dan meningkatkan kerja sama. Terutama menggaungkan kampanye soal kesehatan ibu, anak baru lahir, dan stunting. Beberapa program akan dilaksanakan, seperti sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), maupun pembuatan film pendek.
Manager Perekat Demokrasi Khoirun Huda menyampaikan, bersama FOPKIA, pihaknya akan berupaya melakukan program advokasi terkait kesehatan ibu dan bayi. Khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang. Tentu dengan dukungan USAID.
Baca Juga
- Gandeng USAID, Perekat Demokrasi Inisiasi Forum Lintas CSO
- Hari Ini, KNPI Tangerang Selenggarakan Raker dan Upgrading Pengurus
Menurut Huda, isu kesehatan ibu dan anak baru lahir perlu mendapat perhatian serius dari civil society Tangerang. Oleh karenanya, kampanye ini harus terus digalakkan.
“Tujuannya jelas, kita akan melakukan program advokasi terkait kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, agar masyarakat juga dapat mencegah stunting secara mandiri,” ujarnya.
Ke depan, Mantan Direktur Sekolah Demokrasi ini akan membuat Focus Group Discussion (FGD). Melibatkan beberapa pihak yang concern pada isu stunting, Ibu hamil, dan anak baru lahir.
Hal senada disampaikan Ketua Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA) Muhamad Atif. Dia mengatakan, lembaganya akan terus fokus terhadap kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Dirinya juga akan berusaha mengajak seluruh elemen masyarakat. Menekan bersama-sama angka kematian persalinan ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang.
“FOPKIA telah cukup lama berkiprah terkait isu kesehatan ibu dan anak. Selain itu, kita akan melakukan sosialisasi di beberapa titik. Terutama yang masuk kategori zona merah,” ucapnya.
Menurut Atif, sosialisasi ini perlu dilakukan secara intens. Sebab melalui kegiatan sosialisasi, masyarakat dapat memahami kesehatan usai melahirkan dan juga soal pencegahan stunting.
“Tentu dengan penguatan stake holders lain. Salah sataunya Media. Kami sadar jika tanpa itu, kegiatan atau program ini kurang tersampakaikan secara maksimal. Maka dari itu kami menggandeng Vinus Media,” tutur Atif.
Sementara itu, Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah menilai kehadiran program yang sudah, sedang, dan akan terus dikerjakan Perekat Demokrasi dan FOPKIA ini amat penting. Sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Tangerang.
Subandi menawarkan opsi pembuatan film pendek. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah memahami secara lebih detail mengenai kesehatan Ibu hamil dan bayi baru lahir. Termasuk menurunkan angka stunting.
“Film pendek mempermudah penyampaian pesan. Kita dapat meningkatkan pemahaman masyarakat melalui media audio visual,” ungkapnya.
Saat menerima kunjungan, Pimpinan Umum Vinus Media Saeful Haer menyambut baik. Menurutnya, kerja sosial dan kemanusiaan seperti ini perlu didukung kalangan pers. Dan Vinus siap menyuarakan.
“Kita perkuat peran media agar niat baik program advokasi terkait kesehatan ibu dan anak baru lahir dapat tersampaikan kepada masyarakat luas,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data FOPKIA, sejak tahun 2014 hingga 2020 terus terjadi peningkatan ibu hamil di Kabupaten Tangerang. Bahkan kedua tertinggi di Provinsi Banten setelah Kabupaten Serang.
Pada tahun 2014 sebanyak 71.509 kehamilan, kemudian pada tahun 2019 sebanyak 84.083 kehamilan. Tetapi, jumlah kematian ibu melahirkan dapat ditekan, dari 47 kasus pada tahun 2014 menjadi 29 kasus pada tahun 2019. |We