spot_img
spot_img

Gandeng USAID, Perekat Demokrasi Inisiasi Forum Lintas CSO

Foto: Acara Forum Silaturahmi Civil Society Organization (CSO) Kabupaten Tangerang yang digagas oleh Perkumpulan Masyarakat untuk Demokrasi (Perekat Demokrasi).

TANGERANG | Belasan Civil Society Organization (CSO) yang ada di Kabupaten Tangerang duduk bersama. Merumuskan formula simpul belajar terfokus.

Acara yang dilaksankan selama satu hari ini digagas oleh Perkumpulan Masyarakat untuk Demokrasi (Perekat Demokrasi) dengan dukungan USAID. Berlokasi di Ardes Cafe, pada Jumat, (05/02).

Ada banyak isu yang dibahas. Masing-masing organisasi diberi waktu untuk menyampaikan pengalaman terkait yang pernah dilakukan. Termasuk tantangan dan kendala.

Baca Juga

Sesi pertama, Khoirun Huda selaku Manager Program Perekat Demokrasi menjelaskan maksud dan tujuan dikumpulkannya CSO yang ada di Kabupaten Tangerang. Saat ini Lembaganya bersama FOPKIA dalam satu tahun ke depan akan melaksanakan program advokasi terkait kesehatan ibu dan bayi.

Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh program tersebut kata Huda, penguatan organisasi masyarakat sipil di Kabupaten Tangerang.

Masih kata Huda, agar tujuan program ini tercapai, urun rembuk bersama forum masyarakat sipil sangat penting. Kita bisa berbagi peran, terutama dalam isu kesehatan ibu dan anak yang baru dilahirkan.

Mantan Direktur Sekolah Demokrasi ini juga menambahkan, pertemuan kali ini selanjutnya bisa menjadi simpul belajar bersama yang akan menggali dan membahas persoalan-persoalan di luar fokus garapan, seperti pelayanan publik, transparansi pemerintah, penganggaran daerah, serta isu-isu lainnya terkait demokrasi.

“Karena persoalan kesehatan ibu dan anak harus dipotret dari berbagai dimensi, tak terlepas dari kebijakan daerah. Forum ini sangat strategis agar kita bisa melakukan advokasi secara bersama-sama,” katanya.

Huda mengakui, saat ini peran masyarakat sipil dalam ranah advokasi kebijakan di Kabupaten Tangerang tidak terlalu nampak. Sehingga dengan hadirnya program saat ini, menjadi pijakan kembali aktifnya kegiatan advokasi.

“Mungkin beberapa lembaga aktif melakukan advokasi, namun sifatnya masih parsial, dan tidak terlalu nampak gaungnya. Nah melalui forum ini, kita coba tingkatkan, sehingga dampaknya benar-benar terlihat,” katanya.

Ia mengharapkan, peningkatan kemampuan masyarakat sipil di ranah kebijakan tersebut tidak menjadi hal yang perlu ditakuti oleh pemerintah daerah, tetapi justru dijadikan peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Tentunya bukan rivalitas atau seperti oposisi, namun sinergi, artinya berbagi peran. Mana peran pemerintah, mana peran masyarakat sipil. Salah satu indikator capaiannya meningkatnya kualitas pelayanan publik,” terangnya.

Sementara, Ketua FOPKIA Muhamad Atif mengatakan, lembaganya telah cukup lama berkiprah di isu kesehatan ibu dan anak. Dia mengatakan, berdasarkan data yang ada, terjadi perubahan cukup menggembirakan sejak hadirnya relawan yang mendampingi ibu hamil dengan risiko tinggi.

“Capaian ini mencerminkan pentingnya partisipasi aktif kita di berbagai sektor, salah satunya isu kesehatan. Tentunya dengan hadirnya forum ini, akan semakin meningkatkan kiprah kita,” katanya.

Berdasarkan data FOPKIA, sejak tahun 2014 hingga 2020 terus terjadi peningkatan ibu hamil di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 sebanyak 71.509 kehamilan, kemudian pada tahun 2019 sebanyak 84.083 kehamilan. Tetapi, jumlah kematian ibu melahirkan dapat ditekan, dari 47 kasus pada tahun 2014 menjadi 29 kasus pada tahun 2019.

“Hal ini tidak terlepas dari pendampingan intensif yang dilakukan para kader motivator kesehatan ibu dan anak yang hadir mulai tingkat desa dan kecamatan. Mereka aktif mendampingi ibu hamil, terutama yang memiliki risiko tinggi, baik risiko kesehatan, ekonomi, maupun budaya,” katanya.

Atif sangat mengapreasiasi dukungan dari berbagai pihak, terutama kelompok masyarakat sipil yang hadir dalam forum tersebut.

“Semoga ini menjadi langkah awal kami dari FOPKIA dan Perekat Demokrasi, bersama-sama dengan berbagai lembaga membangun dan menguatkan sinergi dalam kerja-kerja sosial dan kemanusiaan,” pungkasnya.

Pantauan Vinus di lokasi, KNPI Kabupaten Tangerang, Visi Nusantara, Aisyah, Fatayat-NU, Alumni Sekolah Demokrasi, Lakpesdam-NU, Pemuda Muhammadiyah, Fopkia, KSPSI, Muslimat-NU, GP Ansor, KSPN, IBI, dan PWI hadir dalam urun rembuk tersebut. |We

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart