JAKARTA | Kasus perselisihan antara Alfian Tanjung dengan GP Ansor akhirnya menemui titik terang. Hal itu dituangkan dengan menyepakati perjanjian damai oleh kedua belah pihak.
Secara terbuka, Alfian Tanjung meminta maaf atas kasus ujaran kebencian. Menyebut pengurus Banser adalah anak keturunan PKI.
Permintaan maaf terbuka tersebut dilakukan di depan pers. Di Kantor PP GP Ansor, Jakarta Pusat, pada Rabu, (23/09).
Baca Juga
- Digugat LBH Ansor, Alfian Tanjung Tak Punya Nyali Datangi Pengadilan
- Soal Banser Anak PKI, Pengacara Banten Minta Alfian Tanjung Segera Diproses Hukum
“Saya meminta maaf sebagai ucapan persaudaraan sesama muslim. Karena sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara dan jika terjadi perselisihan harus segera diselesaikan dengan cara-cara damai,” kata Alfian Tanjung.
Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman menyambut baik permintaan maaf tersebut. Ia mengungkapkan, sesungguhnya kita menginginkan kehidupan yang rukun dan damai.
“Atas permintaan maaf itu, tentu kita terima. Apalagi kita disatukan oleh satu pemahaman keagamaan dan kebangsaan yang sama,” jelas Adung.
Lebih lanjut, Ia berharap ke depannya bisa terus mengembangkan tiga model persaudaraan; Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah.
“Saya rasa konferensi pers hari ini menjadikan pelajaran bagi kita sebagai sesama warga bangsa. Agar bisa saling menjaga nama baik. Semoga kita bisa terus menjalin persaudaraan sesama umat Islam, sesama warga bangsa, dan sesama umat manusia,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua LBH Ansor Banten Alfin Putrawan menyambut baik permohonan maaf yang dilakukan Ustad Alfian Tanjung.
“Agar kejadian ini tidak terus menjadi polemik, pihak tergugat sudah tepat mendatangi PP Gerakan Pemuda Ansor. Menyelesaikan persoalan dengan cara yang lebih beradab,” ujarnya melalui pesan singkat.
