
BANTEN | Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024 sebanyak lima kali.
Debat ini dinilai jadi salah satu tahapan yang ditunggu-tunggu dan jadi instrumen penting bagi pemilih untuk menentukan keputusan.
Analis politik Agung Baskoro mengatakan gelaran debat sangat berpengaruh terutama bagi pemilih yang belum menentukan pilihan.
Baca Juga
- Jelang Pilpres 2024, Juragan Banten Siap Menangkan Ganjar Pranowo di Banten
- Anies-Gus Muhaimin dan Konstelasi Politik Pilpres
Menurut dia, jumlah swing voters dan undecided voters saat ini sangat signifikan untuk menentukan siapa capres-cawapres yang masuk ke putaran kedua.
“Secara elektoral debat sangat berpengaruh kepada pemilih rasional yang selama ini teridentifikasi dalam bentuk swing voters (pemilih mengambang) dan undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) yang dalam beragam survei kredibel terekam di kisaran 6 persen sampai 25 persen,” ujarnya pada Minggu, (03/12).
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis itu menuturkan debat capres-cawapres bisa memperkuat atau memperlemah magnet figur masing-masing paslon.
“Saya berharap Pilpres 2024 dapat menjadi ajang adu rekam jejak dan kualitas personal antar capres-cawapres, sehingga pemilih dapat melihat para paslon sesuai kapasitas,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan gelaran debat bisa jadi sarana untuk menawarkan gagasan kepada pemilih. Selain itu juga sebagai sarana saling serang antar paslon.
“Untuk menyerang paslon yang lain yaitu melalui debat,” ujar Adib saat dihubungi wartawan.
Menurut dia, debat juga jadi instrumen bagi masyarakat untuk menagih janji calon yang terpilih nanti. Janji para paslon akan terekam secara digital.
Jadi, janji politik dan jejak digital itulah salah satu yang ditunggu oleh rakyat. Karena bisa ditagih. Itulah kenapa debat menjadi penting. Itu yang menurut saya yang bisa digarisbawahi,” kata dia. |We