TANGERANG | Penyediaan SDM unggul dalam bidang teknologi merupakan salah satu tantangan terbesar Indonesia di era Revolusi Industri 4.0.
Menjawab hal tersebut, Silla University dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) akan hadirkan pusat pelatihan dunia industri berbasis teknologi.
Dalam rangka pengembangan tersebut, kedua Universitas ternama ini mendapatkan hibah dari The Korea International Cooperation Agency (KOICA). Selama tiga tahun. Dengan tajuk “The Establishment and Joint Operation of Indonesia-KOICA-4th Industry Revolution (IK4IR) Center”.
Kepada awak media Rektor UMN Ninok Laksono mengatakan, proyek tersebut menjadikan UMN sebagai pusat pelatihan tenaga ahli di bidang industri 4.0.
Baca Juga
- Peringatan Hari Lahir Pancasila, BEM UMT Gelar Dialog Mahasiswa
- Syekh Nawawi, Cermin Bening Sang Pelita
“UMN telah bekerja sama dengan banyak universitas di dalam dan luar negeri. Telah terjalin kolaborasi dalam mendidik dan meningkatkan kualitas SDM di bidang Tridharma Perguruan Tinggi,” ujarnya, pada Senin, (07/06).
Sementara itu, Wakil Rektor bidang Hubungan dan Kerja Sama Muliawati Siswanto menyatakan, saat ini UMN mempunyai empat fakultas, yaitu Teknik dan Informatika, Ilmu Komunikasi, Bisnis, serta Seni dan Desain, yang bekerja sama dengan universitas-universitas ternama di dalam dan luar negeri.
“Juga bekerja sama dengan industri untuk program magang dan penyedia sertifikat keahlian, seperti Microsoft, Oracle, Huawei, dan sebagainya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Manajer Global Office UMN Boby Arinto mengatakan, kerja sama antara UMN dengan Silla University telah berlangsung selama beberapa tahun untuk berbagai bidang akademik, yakni sejak pertengahan tahun 2020.
Masih kata Boby, Fakultas Teknik Silla University diarahkan untuk bekerja sama dengan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) UMN.
“Kita telah menyusun proposal proyek kepada KOICA untuk pusat pendidikan teknik dan membina tenaga ahli untuk Revolusi Industri ke-4 di Tangerang,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan salah satu Dekan FTI UMN, Niki Prastomo. Dirinya menjelaskan, ada bulan Januari 2021, diketahui proposal untuk anggaran total kerja sama mencapai 898 juta Won Korea yang diajukan dan telah berhasil diterima.
Hibah yang diterima dari KOICA untuk proyek ini, yakni pembangunan pusat pelatihan teknis Revolusi industri 4.0 di lingkungan UMN.
“Pusat pelatihan ini didirikan untuk menghasilkan para spesialis yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang teknologi revolusi ke-4 di Indonesia, terutama di wilayah Tangerang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Niki menuturkan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian SDM dalam smart factory, big data dan cloud engineering yang diperlukan oleh perusahaan lokal Korea.
“Dalam jangka menengah-panjang, hal tersebut akan memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia untuk sektor manufaktur dan IT,” ungkap Niki.
Niki menambahkan, mahasiswa FTI UMN mendapatkan kesempatan untuk menggunakan pelatihan ini sebagai bagian dari skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka serta akses untuk fasilitas, bahan ajar, dan modul perkuliahan.
Sedangkan tim dari FTI UMN yang terlibat dikoordinasi oleh dosen program studi Teknik Komputer Aminuddin Rizal dan dosen Informatika Alethea Suryadibrata. Keduanya, berkolaborasi sebagai mentor atau instruktur dalam proyek.
“Rekan-rekan dosen tersebut akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu dalam bidang Track Big Data dan The Smart Factory Track. Selain berkoordinasi dengan pihak Silla University dalam hal akademik, pembahasan mengenai fasilitas pelatihan dan laboratorium juga sedang dilakukan,” tukasnya.
Untuk informasi, KOICA merupakan organisasi pemerintah yang didirikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk meningkatkan efektivitas program bantuan hibah Korea Selatan untuk negara berkembang dengan melaksanakan program pemerintah. |We
