spot_img
spot_img

Uji Kepedulian Kala Pandemi

Foto: Ilustrasi kepedulian (Istimewa).

Oleh: Yani Suryani*

SAMPAI hari ini, kasus terindikasi positif Covid-19 masih menunjukkan trend meningkat. Belum lagi masyarakat akhirnya memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri (Isoman) saat merasakan gejala yang mirip dengan Virus Corona.

Kondisi rumah sakit pun banyak yang sudah penuh dan akhirnya tidak mampu menampung pasien. Baik itu yang terpapar Covid-19 atau penyakit lain.

Dalam kondisi divonis positif atau pun reaktif, sudah pasti ada hal yang mengganggu pikiran. Justru lewat pikiran inilah malah akan menambah kondisi yang terpapar akan semakin menambah parah.

Berbagai media menyajikan data, hingga bulan Juli 2021, belum ada informasi penurunan angka orang yang terkena Covid-19. Oleh karenanya Founder ESQ Group dr. Ary Ginanjar Agustian memberikan ilmu yang dinamakan PMP.

Baca Juga

Dalam Video yang diunggahnya menjelaskan, hal yang dilakukan kala melakukan Isoman yaitu dengan PMP (Pikiran, Makanan, dan Pernapasan).

Orang yang sudah terpapar biasanya dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dan mengkonsumsi makanan yang bergizi, vitamin, buah-buahan. Semua ini bertujuan agar imun orang yang terpapar akan cepat meningkat dan sembuh tentunya.

Faktanya memang tak mudah untuk membuat pikiran itu selalu baik. Ditambah lagi dengan kondisi yang saat ini justru sangat tak bersahabat.

Saat pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakala Besar) atau pun PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), justru banyak masalah timbul. Bagaimana rakyat akhirnya harus memenuhi kebutuhannya baik bagi yang sakit dan juga yang sehat.

Padahal dalam Undang-undang yang telah dibuat oleh pemerintah terkait dengan karantina, seharusnya pemerintah menjamin kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.

Karantina atau Lockdown berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2018 memiliki konsekuensi negara untuk menjamin nafkah rakyat dan hewan.

Memang tak mudah menghadapi kondisi kala pandemi ini. Kepedulian kita sebagai makhluk sosial akan teruji disini. Di satu sisi kita dianjurkan untuk menjaga imun agar kita tidak terpapar. Yang otomatis kita akan berusaha dengan berbagai cara. Misalnya memakan makanan bergizi dan suplemen.

Namun di sisi lain, kita pun melihat saudara, tetangga kita yang ketika melakukan isolasi mandiri membutuhkan uluran tangan kita.
Akhirnya sebagai rakyat kita hanya bisa berupaya untuk saling peduli sendiri kala pandemi ini.

Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sudah saatnya saling peduli dengan sesama. Karena kepedulian sangat dianjurkan dan merupakan sifat Rasulullah saw. Dan Beliau pun mencontohkan. Berikut adalah beberapa hadis yang seharusnya menjadi motivasi kita dalam melakukan kepedulian.

“Bukanlah seorang beriman yang merasa kenyang sementara tetangganya kelaparan,” (HR. Bukhor). Ini menunjukkan keimanan seseorang akan dipertanyakan manakala seorang muslim hanya mementingkan diri sendiri.

Foto: Warga membantu pasien isolasi mandiri (Istimewa).

Hadis lain riwayat Bukhori Muslim, Rasulullah mengajarkan agar saat membuat masakan kita harus memperbanyak kuahnya dan dibagi-bagikan kepada tetangganya. Amat sangat senangnya jika ada tetangga yang sedang isolasi mandiri kemudian tetangganya yang lain mengantarkan makanan. Sungguh luar biasa kepedulian yang dicontohkan Rasulullah.

Jika saat ini kita mampu melepaskan kesusahan saudara kita baik itu yang sedang terpapar atau yang lainnya, setidaknya kelak Allah yang akan membalas dengan melepaskan kesusahannya di hari kiamat nanti.

“Siapa saja yang melepaskan kesusahan saudaranya, Allah akan melepaskan kesusahannya nanti pada hari kiamat,” (HR. Bukhori).

Saat Rasul ditanya Islam yang bagaimana yang baik itu, Rasul menjawab, “Yakni engkau memberi makan, mengucapkan salam orang yang telah engkau kenal maupun belum,” (HR. Bukhori).

Saat ini doa dan support sangat dibutuhkan bagi teman, saudara, atau sahabat yang terpapar. Hilangkan kalimat dalam hati, “Yang penting imun aku kuat dan aku tidak terpapar.”

Jika memang kita mampu untuk memberikan dalam bentuk materi justru itu lebih bagus. Tanggalkan sifat egois kala pandemi. Bukankah kepedulian itu pun tercermin dalam sila Pancasila yang merupakan dasar bernegara

Apalagi Rasul telah mencontohkan dan Al Quran pun memerintahkan dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya:

“Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.”

Jangan sampai kita menjadi orang yang ragu dengan apa yang ada baik itu dalam Hadist maupun Al-Quran. Dijelaskana dalam surat Al-Baqarah ayat kedua, “Kitab Al quran ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Wallahu alam bishshowab.

*Penulis adalah Pendidik dan Pemerhati Sosial.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

Jokowi di Persimpangan: Golkar atau Gerindra?

Humor Kasar Gus Miftah

Intan, Perempuan, & Politik Gagasan

Seberapa Mengerikan Manusia? 

Mengenal Ragam Hitung Cepat Pilkada 2024

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart