TANGERANG | Kenyataan pahit dialami salah satu wali murid. Bermaksud hendak meminta salinan fotokopi ijazah anaknya, pria paruh baya gigit jari.
Pasalnya, selain harus melunasi sejumlah tunggakan, pihak sekolah juga tidak mempertimbangkan rasa kemanusiaan, terlebih di masa pandemi Covid-19.
Kepada Vinus, Sundra selaku wali murid mengatakan, salinan fotokopi ijazah itu sedang dibutuhkan anaknya sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester.
Baca Juga
- Warga Kronjo Heran, Petugas PLN Pungut Uang Tanpa Kuitansi
- BADAK Banten: Ulah Distributor Curang, Warga Lebak Kesulitan Peroleh Gas Elpiji
“Saya sudah hubungi dan datang ke sekolahan untuk meminta keringanan, tetapi tidak diberikan. Harus melunasi dulu tunggakannya. Padahal saya cuma minta fotokopi-nya saja,” ujar Sundra kepada awak media pada Kamis, (10/12).
Selain itu, menurut Sundra, dari total tunggakan anaknya semasa sekolah, Ia telah meminta keringanan agar bisa melunasi dengan cara mencicil.
“Saya katakan hari ini baru bisa bayar 300 ribu, sisanya nanti sekalian ambil ijazah asli,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pria yang berprofesi sebagai sopir ini berharap agar pihak sekolah atau yayasan memberikan salinan fotokopi ijazah anaknya.
“Kalau tidak dikasihkan, khawatir anak saya tidak bisa mengikuti ujian di sekolahnya,” pungkasnya.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, pihak Madrasah Tsanawiyah Al Amin yang dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan.|HR