
TANGERANG | Program Sibamas Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama para pelaku usaha kecil. Namun, tidak dengan guru honorer. Tak ada bantuan apa pun dari Pemda.
Hal itu mendapat sorotan dari Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI) Tangerang. Pihaknya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang lebih peduli terhadap guru honorer.
Kepada Vinus, Ketua Umum ISRI Tangerang, Insan Nursuryansah mengatakan, Pemda harus buka mata terhadap guru honorer, baik sekolah negeri maupun swasta.
Baca Juga
- Kong Acong, Pria Asal Balaraja Jelajahi Sumatra Seorang Diri, Hingga Sampai Titik 0 Kilometer
- Lomrah Warga Pandeglang, 16 Tahun Terbaring Lemah, Sangat Butuh Bantuan
“ISRI mendesak Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membuat program Bansos, semacam Sibamas, khusus untuk guru honorer. Terutama kepada yang belum mendapat gaji dan bantuan,” ujarnya pada Senin, (18/01).
Lebih lanjut, pria lulusan UIN Jakarta ini menilai, pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi bukan saja kepada pelaku usaha, tapi juga guru honorer.
“Kepedulian pemerintah daerah berupa program bantuan khusus guru honorer akan berpengaruh pada kualitas pendidikan,” ucap Insan.
Sementara itu, salah satu guru honorer SMP swasta asal Rajeg Zahrus mengatakan, meskipun ada program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kemendikbud, tidak semua guru tercover.

“Kasihan guru honorer, banyak yang tidak mendapat BSU. Pemda harus menyediakan alternatif lain bagi guru yang tidak mendapatkan bantuan apa pun,” harapnya.
Zahrus menilai, guru honorer dan tenaga pendidik sangat layak mendapatkan bansos tersebut. Lantaran pengahasilan mereka jauh di bawah UMR.
Senada dengan Zahrus, salah satu Operator Madrasah Tsanawiyah (MTs) asal Panongan Abi Banyu menuturkan, Pemkab Tangerang harus lebih memperhatikan para guru honorer, terlebih proses belajar masih daring dan membutuhkan biaya internet.
“Lagi-lagi, kondisi finansial guru honorer yang hanya mendapatkan gaji sebesar 300-700 ribu per bulan tentu juga perlu diperhatikan,” tukasnya.
Untuk diketahui, upaya pemulihan ekonomi saat pandemi Covid–19, pemerintah daerah telah memberikan bantuan sebesar 30 milyar, diberikan kepada pelaku usaha. Sementara untuk guru honorer sampai saat ini masih gigit jari. |We