TANGERANG | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) melakukan aksi di depan kantor Satpol PP Kabupaten Tangerang, pada Selasa, (28/07).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap pembangunan Galeri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi (GIPTI) yang diduga tidak mengantongi izin.
Dalam press release yang diterima Vinus.id., Koordinator Lapangan Ahmad Juaini mengatakan, pembangunan GIPTI telah menabrak aturan hukum perundang-undangan.
Baca Juga
- Aktivis Tangerang Tolak Kerja Sama Kiriman Sampah Tangsel
- SEMMI Tangerang: Jaring Pengaman Sosial Harus Cepat Direalisasikan
“Pembangunan itu diduga tidak memiliki hak atas tanah. Sehingga menyebabkan masalah dengan proses perizinan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Juaini menyampaikan, Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang juga telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Pelaksanaan/Penggunaan Bangunan (SP4B) untuk pembangunan GIPTI.
“Surat itu dikirim kepada Puspitek dengan ditembuskan kepada Satpol PP pada awal Juli lalu. Namun yang menjadi kekecewaan kami, hingga detik ini Satpol PP belum melaksanakan surat perintah tersebut,” tegasnya.
Adapun tuntutan aksi yang dilakukan SEMMI adalah:
- Mendesak kepada Pemkab Tangerang, Puspiptek, PT Sinarmas Land, dan seluruh pihak yang terlibat untuk membuka secara transparan proyek pembangunan GIPTI;
- Meminta kepada Satpol PP Kabupaten Tangerang untuk segera melakukan proses penyegelan terhadap area GIPTI serta menghentikan pembangunan GIPTI;
- Mendesak kepada Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang untuk mengaudit proyek pembangunan GIPTI.
Untuk diketahui, pembangunan GIPTI dilakukan oleh Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) dan PT Sinar Mas Land. Berlokasi di Jl. BSD Raya Utama Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang dengan luas lahan 15 hektare. |We
