
TANGERANG | Sampah dekat Kantor Kelurahan Pakulonan Barat Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang kembali menggunung. Lantaran sudah tiga bulan tidak diangkut. Padahal masyarakat rutin bayar iuran.
Hal ini diungkapkan Abdul Rosyid, salah satu warga yang mengeluh terkait tumpukan sampah di sepanjang jalan menuju Masjid Jami Sunnil Mukhlis dan Pondok Pesantren Al Huda.
Kepada Vinus, Abdul Rosyid mengatakan, gundukan sampah itu tidak diangkut oleh petugas sejak tiga bulan terakhir. Sehingga kembali menggunung.
Baca Juga
- Warga Kelapa Dua Mengeluh, Tumpukan Sampah Tutupi Jalan
- Warga Cibadak Mengeluh, Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Tak Kunjung Diangkut
Menurutnya, pihak kelurahan tidak berupaya mencari solusi terkait masalah yang satu ini. Terbukti tumpukan sampah kembali terjadi.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, gundukan sampah ini terjadi lantaran pengangkutannya hanya sekali dalam satu bulan. Itu pun hanya beberapa rit saja. Tidak tuntas.
Padahal, lanjut pria yang kerap disapa Rosid ini, masyarakat setempat rutin setiap bulan membayar iuran sampah kepada pemerintah daerah melalui perangkat Rukun Warga (RW).
“Padahal infonya setor besar sekali. Mencapai Rp7,5 juta setiap bulan. Namun mengapa pengangkatannya tidak tiap hari atau seminggu 2 kali?” ungkap Rosid dengan nada tanya kepada Vinus, pada Senin (22/08).
Atas persoalan ini, Ia berharap kepada pemerintah daerah, untuk secepatnya mencarikan solusi. Bukan hanya diangkut terus urusan selesai. Tetapi lebih kepada penyelesaian yang bersifat kongkret dan jangka panjang.
“Malu lah. Terlebih daerah ini kan tidak jauh dari tempat kelahiran leluhur Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kampung Pakulonan Barat,” pungkasnya. |HR