TANGERANG | Kedekatan antara Presiden Mahasiswa (Presma) Sekolah Tinggi Teknologi Mutu (STTM) Muhammadiyah Tangerang dengan pemerintah daerah menuai kritik dari anggotanya.
Pasalnya, Riyan Ardiansah selaku Presma STTM terlalu dekat dengan Bupati Tangerang. Hal ini membuat BEM tumpul untuk mengkritik kebijakan.
Kepada vinus.id, Andi Roansyah selaku Menteri Luar Kampus mengatakan, Presma yang terlalu dekat dengan kekuasaan sangat tidak baik. Membuat marwah BEM mati, enggan untuk mengkritik.
“Saya kecewa, di saat kawan-kawan Aliansi Mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat lewat aksinya di depan Gedung Bupati, Presma kita malah mengikuti agenda Bupati di Pasar Tigaraksa,” ketus Andi, pada Jumat, (19/06).
Lebih lanjut, Mahasiswa jurusan Teknik Industri itu munuturkan, sebelum Presma dekat dengan bupati, dirinya sering dilibatkan pada setiap agenda.
“Terakhir, kita ajukan permohonan sembako kepada Dinas Sosial. Tapi, kita tidak tahu datanya dari mana. Seharusnya, Presma melibatkan jajaran kepengurusan. Kita bisa utamakan bantu Mahasiswa atau keluarganya yang terdampak Covid-19,” imbuhnya.
Selain itu, Andi juga mengungkapkan saat ini kepengurasn BEM sedang terjdi konflik internal. “Terdapat dua Grup Whatsapp kepengurusan, menandakan BEM sedang tidak sehat,” pungkasnya.
Perlu diketauhi, kampus STTM Muhammadiyah Tangerang beralamat di Jl. Syekh Nawawi (Jl. Pemda) KM.4 No.13 Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. |FRS
