TANGERANG | Sudah satu bulan lamanya. Pungli berkedok koperasi di SMPN 1 Jambe belum ditindak secara tegas.
Hal ini, membuat sebagian aktivis mahasiswa angkat bicara. Menuntut janji dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Saat ditemui Vinus.id., Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kabupaten Tangerang Ade Firdiansyah mengatakan, belum ditindaknya pelaku pungli menandakan ketidakseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dalam hal pembinaan dan pencegahan terhadap pelanggaran tersebut.
Baca Juga
- Jika Terbukti, Kadindik Akan Tindak Tegas Pelaku Pungli SMPN 1 Jambe
- Koperasi SMPN 1 Jambe Yang Digunakan Untuk Pungli Ternyata Bodong
“Sangat disayangkan, pungli ini kan persoalan serius, terlebih terjadi di dunia pendidikan. Masa cuma direspon dengan sebatas teguran,” ujarnya saat ditemui awak media pada Senin, (10/08).
Selain itu, Ade juga menagih janji Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang akan menindak tegas jika terjadi pungli.
“Apalagi saya dengar sebagian bukti sudah diserahkan ke Kadis. Kalau ini terus dibiarkan, dirinya yakin para oknum di sekolah lain tidak takut untuk melakukan hal yang sama terhadap para orang tua siswa,” sambungnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah menyampaikan, dari awal ada laporan, pihaknya langsung datang ke SMPN 1 Jambe untuk mengklarifikasi persoalan yang terjadi.
“Kami sudah datang ke sana. Ternyata uang yang dimaksud adalah titipan dari para wali murid guna pembelian sejumlah seragam yang difasilitasi oleh koperasi sekolah. Sifatnya tidak memaksa,” ucapnya.
Masih menurut Syaifullah, pihak sekolah sudah mengembalikan seluruh uang titipan tersebut kepada para orang tua siswa.
“Walau demikian saya sudah kasih peringatan agar kejadian ini tidak terulang lagi,” terangnya.
Untuk informasi, kejadian ini bermula dari salah satu guru yang meminta sejumlah uang daftar ulang kepada para orang tua calon siswa SMPN 1 Jambe melalui grup percakapan WhatsApp. Belakangan percakapan tersebut viral di kalangan awak media. |Frs
