BANTEN | Sikap Gubernur Banten terkait laporan terhadap buruh kepada kepolisian kembali menuai kecaman. Kali ini, giliran Pengurus Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Banten. Juga ikut menyayangkan langkah tersebut.
Selain dinilai berlebihan, Gubernur Banten Wahidin Halim juga dianggap arogan terhadap pencopotan Kasatpol PP dari jabatannya, imbas dari unjuk rasa tersebut.
Kepada Vinus, Ketua PWPM Banten Mufrod Thama menyayangkan tindakan yang dilakukan Gubernur Banten terhadap para buruh. Juga Kasatpol PP.
Baca Juga
- Laporkan Buruh ke Aparat Kepolisian, TRUTH: WH Jangan Lebay
- HMB Jakarta Nilai Wahidin Halim Gagal Bangun Komunikasi dengan Buruh
Menurut Mufrod, sikap tersebut menunjukan bahwa mantan Wali Kota Tangerang itu lebih mengedepankan ego ketimbang berdialog dalam menyelesaikan masalah.
“Padahal apa susahnya datang dan menemui para buruh untuk berdialog. Ini kan tidak. Malah mempertontonkan arogansinya dengan mencopot Kasatpol PP,” ujarnya pada Selasa, (28/12).
Ia menilai kejadian pendudukan ruang kerja gubernur tidak akan terjadi jika saja WH mau datang dan menemui para pengunjuk rasa.
“Belum lagi soal pernyataan kontroversi WH yang menjadi pemantik awal atas kemarahan para buruh,” ucapnya.
Padahal menurut Mufrod, masalah UMP itu ada aturannya dan bisa dibicarakan baik-baik dengan cara berdialog antara buruh dan pemerintah daerah.
“Seharusnya Wahidin Halim jangan terlalu cemas dan khawatir menghadapi unjuk rasa para buruh, itu hal biasa kok di alam demokrasi,” pungkasnya. |HR