TANGERANG | Menjaga kebersihan lingkungan merupakan tugas bersama. Bukan melulu pemerintah daerah melalui petugas kebersihan.
Demikian disampaikan Sihabudin, mahasiswa semester 9 Universitas Islam Negeri Banten. Saat ditanya soal apakah membersihkan sampah itu hanya tugas pemerintah dan perlu dasar hukum.
Katanya, siapa saja memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Terutama soal kebersihan. Membebankan seluruhnya kepada pemerintah baik daerah maupun desa itu tidak bijak dan keliru.
Baca Juga
- Menggunung Akibat Tidak Pernah Diangkut, Sampah Pasanggrahan Kembali Jadi Masalah
- Publik Pertanyakan Kinerja Forum CSR Bentukan Bupati Tangerang
Pria asal Tangerang ini berharap, setiap individu harus berperanserta dalam menjaga kebersihan, minimal lingkungan sekitar. Sukur-sukur di tataran lebih luas.
“Tidak perlu kapasitas mumpuni atau dasar hukum untuk berbuat baik, terlebih soal membersihkan sampah, cukup peka terhadap persoalan,” ujarnya pada Kamis, (18/11).
Masih kata Sihabudin, harus ada kesadaran kolektif agar persoalan kebersihan bisa teratasi. Tidak saling menyalahkan. Seolah ini tugas pemerintah semata.
Selaku mahasiswa dirinya memang heran, banyak daerah masih belum selesai dengan persoalan sampah. Bertahun-tahun menjadi problem. Namun menyalahkan keadaan atau sebatas mengkritisi itu tidak berdampak besar bagi solusi persoalan.
“Harus menjadi bagian dari problem yang ada. Bukan sekadar protes dan kritis terhadap pemerintah,” ujarnya kepada Vinus.
Kata dia, mahasiwa harus memberi apresiasi kepada siapa saja yang mau berbuat. Bukan malah mengkritisi seperti apa yang sedang ramai di medsos.
Kejaidan di Purwakarta, lanjut Sihab tidak boleh terjadi di Tangerang. Mahasiswa boleh saja kritis tapi harus paham dulu konteksnya. Apalagi hanya argumen artinya, artinya, dan artinya.
Jangan sampai melakukan sesuatu terhadap apa yang dirinya sama sekali tidak pernah melakukan. Seperti kebersihan lingkungan. Tidak usah terlalu jauh berteori soal ini tugas siapa, lakukan saja di lingkungan terdekat, setelah itu baru angkat toa. | We