TANGERANG | Forum Mahasiswa Peduli CSR (Formula) mengadakan giat Tangerang Bicara, Membaca Ulang Peran Forum CSR Kabupaten Tangerang. Berlokasi di Ruang Audio Visual Gedung Perpusda.
Dalam kesempatan tersebut, publik mempertanyakan peran Forum Corporate Social Responcibility (CSR) bentukan Bupati Tangerang. Sampai hari ini sama sekali tidak terdengar kinerjanya.
Saat sesi materi, Firmansyah mengatakan, Perda dan Perbub terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP), selanjutnya disebut Perda CSR sudah ada sejak lama.
Baca Juga
Namun demikian, lanjut Firman, pola kerjanya tidak jelas. Hanya mengambil hasil Musrenbang sebagai bahan acuan program yang selanjutnya disodorkan ke perusahaan-perusahaan.
Kata dia, kalau begitu gayanya, CSR yang dilakukan perusahaan tidak jauh dari MCK, jalan, dan turab. Termasuk bedah rumah. Tidak jauh dari itu. Padahal yang demikian tugas Pemda melalui APBD, bukan dana CSR.
Idealnya, CSR itu fokus pada pemberdayaan warga sekitar, permodalan bagi UMKM terdampak pabrik, dan beasiswa untuk warga yang lokasinya berdekatan dengan kawasan industri.
Menjawab kritikan inisiator Formula, Yunada Hasman selaku Ketua Forum CSR Kabupaten Tangerang angkat bicara. Katanya memang selama ini program yang ditawarkan ke perusahaan-perusahaan berupa menu bersumber dari hasil Musrenbang.
“Kita sifatnya mengajukan, tidak menerima uang. Yang membangun itu pihak perusahaan,” ujar mantan manajer salah satu perusahaan ternama di Kabupaten Tangerang ini.
Terkait kritik atas kinerja Forum CSR, pria yang pernah menjadi pengurus Apindo ini menjawab sederhana. “Silakan ajukan proposal ke kami, nanti kami teruskan ke perusahaan,” ujarnya pada Senin, (15/11).
Sementara, Martua Nainggolan mengapresiasi anak muda Tangerang dalam menyoroti kinerja Forum CSR. Katanya ini langkah positif dan perlu didukung.
Masih kata pria yang saat ini sebagai anggota DPRD Banten, dirinya siap memfasilitasi kegiatan Formula dan lintas organisasi terkait tindak lanjut acara kali ini. Memang perlu ada jembatan antara pemerintah dalam hal ini Forum CSR dengan masyarakat.
Pantauan Vinus di lokasi, acara sempat gaduh lantaran ketidakpuasan peserta atas jawaban ketua Forum CSR terkait proses kinerja selama ini. Menganggap statemennya ngaur. Terutama soal demo terhadap pemerintah daerah.
Di penghujung acara, para peserta yang terdiri dari berbagai organisasi ini meminta Forum bentukan Pemda membuka ruang untuk merumuskan program CSR untuk tahun yang akan datang.
“Ngapain ngambil data dari Musrenbang, malu-maluin aja. Kenapa tidak duduk bersama, merumuskan kebutuhan apa saja bagi masyarakat yang terdampak kehadiran pabrik,” teriak peserta sambil berdiri. | We