TANGERANG | Indonesia memang terkenal dengan bebagai macam kulinernya. Setiap daerah mempunyai makanan tradisional yang menjadi ciri khas.
Salah satunya Rujak Bebek (dibaca menggunakan ê pepet). Rujak jenis ini cukup mudah ditemui hampir setiap daerah. Terutama kota-kota besar.
Makanan tradisional yang satu ini berasal dari daerah Jawa Barat. Mengingat istilah bebek dalam kosakata Bahasa Sunda berarti tumbuk.
Istilah ini merujuk pada proses pembuatannya. Yaitu dengan cara dibebek atau ditumbuk hingga agak halus.
Baca Juga
Rujak ini biasanya dijual pinggir jalan dengan gerobak atau dipikul. Berbahan dasar dari buah-buahan segar.
Biasanya menggunakan buah-buahan bertekstur keras. Seperti mangga, jambu, mentimun, pepaya muda, bengkoang, kedondong, nanas muda, dan ubi muda.
Buah lalu dikupas dan dipotong kecil-kecil. Setelah itu dimasukkan ke dalam wadah kecil yang terbuat dari kayu untuk dibebek. Adapun racikan bumbunya, terdiri dari gula merah, cabai rawit, garam, dan air asam.
Adalah Enjon. Usianya 57 tahun. Pria asal Warung Kondang Kabupaten Cianjur ini sudah 25 tahun berjualan Rujak Bebek di daerah Tigaraksa dan Cikupa.
“Jualan Rujak Bebek dari tahun 1995. Saat ini tinggal di kontrakan daerah Jalupang, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa. Pulang ke Cianjur sebulan sekali,” ungkap Mang Enjon, sapaan akrabnya.
Mang Enjon berjualan dengan cara keliling. Dijadwal. Setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu berjualan di daerah Cikupa. Sedangkan hari Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu di Tigaraksa. Berangkat jam 10, pulang sebelum magrib.
Masih menurut Mang Enjon, dulu Rujak Bebek disajikan dalam wadah daun pisang. Begitu pun dengan sendoknya, dengan cara dilipat.
Kini, seiring perkembangan jaman, Rujak Bebek disajikan menggunakan piring kecil. Bila dibungkus, menggunakan plastik mika dengan sendok plastik.
Dalam sehari, Mang Enjon bisa menghabiskan Rujak Bebek 40 porsi. Dengan harga 5000/porsi. Keuntungan bersih setiap hari kisaran 100 ribu.
“Untuk belanja buah-buahannya di Pasar Cikupa. Dua hari sekali. Seharga 200 ribu. Itu bisa dapet 80 porsi,” ungkapnya.
Selain itu, Kakek 2 anak dan 3 cucu ini juga terima pesanan rujak untuk hajatan tujuh bulanan. Satu pikul bisa dibuat 200 porsi.
“Biasanya orang Cikupa, Jambe, dan Tigaraksa kalau ada yang nujubulanan pesan di saya. Mulai jam 11 pagi sampai jam 14.30. Harganya 300 ribu,” sambungnya.
Sensasi Rujak Bebek Mang Enjon dengan campuran rasa beragam buah dan gula merah plus pedasnya, sangat cocok dinikmati saat cuaca terik siang hari.
Mengenai tingkat kepedasan, pembeli bisa menentukan sesuai selera. Nantinya Mang Enjon akan menyesuaikan jumlah pemakaian cabai. |We.