TANGERANG | Upaya penutupan galian tanah di Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa beberapa pekan lalu telah dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini pihak kecamatan bersama Satpol PP.
Namun demikian, pengusaha masih membandel. Membuka kembali tambang. Membuat resah warga dan kerap memakan korban kecelakaan lalu lintas.
Kepada Vinus, Camat Tigaraksa Rahyuni mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP telah berupaya menutup galian tersebut. Namun masih saja membandel.
Baca Juga
- Jalan Licin Akibat Tumpahan Tanah Galian, Warga Tigaraksa: Banyak Telan Korban
- Banten Lagi Aja! Kejati Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Masker
Menurut Rahyuni, ia bersama jajaran akan terus berkoordinasi dengan Satpol PP kabupaten guna menindak dan menutup kembali galian tersebut.
Lebih lanjut Rahyuni, Satpol PP kabupaten telah melaporkan hal ini secara resmi kepada Polresta Tangerang untuk ikut bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Kita berharap pihak Kepolisian untuk segera menindak secara tegas terhadap pengusaha yang membandel ini,” ujar Rahyuni saat diminta tanggapan soal beroperasinya kembali galian tanah pada Jumat, (28/05).
Selain itu, kata Rahyuni, pihaknya akan berupaya untuk menjaga lokasi itu setiap hari, agar galian tersebut tidak kembali beroperasi.
“Kami berharap Satpol PP kabupaten selaku aparat penegak Perda juga bisa bergabung bersama kami dari kecamatan,” harapnya.
Sebelunya diberitakan, warga mengeluh lantaran jalan licin akibat ceceran tanah. Banyak pengendara terpeleset dan jatuh. |HR