
BANTEN | Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Banten turut serta memeriahkan peringatan 100 tahun atau 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 7 Februari 2023 dengan menggelar syukuran.
Kegiatan yang bertajuk “Tasyakur dan Do’a Satu Abad NU: Kebangkitan Ulama Indonesia. Yatiman, Khataman, Istighosahan dan Tumpengan” ini dilaksanakan di Offroom DPW PKB Banten, pada Selasa, (07/02).
Dalam sambutannya, Ketua DPW PKB Banten, Ahmad Fauzi mengatakan, syukuran Satu Abad NU ini merupakan refleksi atas kiprah dan perjuangan Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyah atau organisasi keagamaan dalam membawa kehidupan lebih baik.
Baca Juga
- Merajut Kembali Tenun Perjuangan NU dan PKB
- Target Menang Pemilu 2024, PKB Banten Gelar Rakor dan Pembekalan Bacaleg
Menurut Ahmad Fauzi, secara historis memang yang melahirkan PKB adalah Nahdlatul Ulama. Semua dokumen dan berkas-berkas dari PBNU semuanya ada. Mudah sekali dilacak.
Masih kata Fauzi, sebagai partai politik yang dilahirkan dari rahim NU, PKB senantiasa terus berkhidmat meneruskan perjuangan para ulama lewat perjuangan politik.
“NU berdiri atas istikhoroh para ulama. Telah banyak memberi kontribusi untuk bangsa dan negara, tak hanya itu kita telah menyaksikan dalam kurun waktu terakhir NU tampil memimpin perubahan,” kata Ahmad Fauzi.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, lewat refleksi Satu Abad NU, pihaknya akan lebih siap lagi dalam menyabut perjuangan abad kedua.
“Keluarga besar PKB Banten semua bergembira karena NU telah memasuki usia satu abad, sekaligus mendoakan kepada semua warga NU untuk diberikan kesehatan dan keberkahan,” tambahnya.
Fauzi juga menegaskan bahwa saat ini sudah waktunya PKB bergerak semaksimal mungkin melayani warga Nahdliyin dan seluruh umat manusia.
“Jadi PKB bagian dari NU. Tentu tugas-tugasnya melalui jalur politik. Prinsipnya sekarang bagaimana PKB yang baru 25 tahun ikut melakukan khidmat sebagaimana khidmat NU kepada umat,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro, KH Aom Muhtadi mengatakan, tasyakuran Satu Abad NU ini sebagai momentum refleksi dalam upaya merawat persatuan PKB dan NU. Sebab PKB adalah saluran politik warga NU.
“Oleh karena itu, kita semua agar jangan memutuskan tali silaturahmi,” sambungnya.
KH Aom Muhtadi juga menuturkan tekad perjuangan PKB untuk warga Nahdliyin setahap demi setahap telah telah berbuah manis, salah satunya perjuangan menggolkan Undang-Undang Pesantren di parlemen.
“Tidak hanya di tingkat nasional, lewat FPKB DPRD Banten, DPW PKB Banten juga telah sukses menurunkannya menjadi Perda Pesantren di Indonesia, dan bahkan juga sudah disahkan di beberapa Kabupaten Kota,” katanya.
Untuk diketahui, hadir dalam selawat dan doa bersama, Ketua DPW PKB Banten, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Banten, Sekwil DPW PKB Banten, para kyai dan ustad, dan segenap anggota F-PKB DPRD Banten dan kabupaten atau kota. |We