TANGERANG | Peringatan Nuzulul Quran salau diselenggarakan Pondok Pesantren Jam’iatul Qurro setiap tahun. Kali ini, tema yang diangkat ialah “Menjadikan Alquran Sebagai Sumber Aspirasi Dalam Kehidupan”.
Selain peringatan Nuzulul Quran, Ponpes yang beralamat di Desa Cijeruk Kecamatan Mekar baru juga mengadakan santunan anak yatim, pada Rabu, (28/04).
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Jami’atul Qurro KH. Bayi Mahdi HS mengatakan, pada malam Nuzulul Quran santri wajib untuk begadang, melantunkan ayat-ayat Alquran agar mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad swt.
Baca Juga
- Ini Besaran Zakat Fitrah Untuk Kabupaten dan Kota se-Banten
- Aneh! Mathla’ul Anwar Tidak Ada Dalam Kamus Sejarah Indonesia, Aktivis Banten: Copot Dirjen Kebudayaan
Lebih lanjut, KH. Bayi Mahdi HS menyampaikan tagline yang selalu digaungkan, bahwa Kecamatan Mekar Baru terkenal dengan kampung qori.
“Jam’iatul Qurro merupakan salah satu pondok pesantren yang sudah banyak melahirkan qori dan qoriah di tingat nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Mekar Baru Miftah Suritho berharap, santri yang sudah berprestasi jangan hanya sekadar membaca Alquran, tapi harus dipahami dan diamalkan.
Miftah juga mengapresiasi acara Nuzulul Quran dapat berjalan tertib dan aman. Dirinya berpesan agar selalu menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan.
“Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, serta tidak berkerumunan,” sambung Miftah Suritho.
Di tempat yang sama, Ketua PAC GP Ansor Mekar Baru Edho Murtadho menyampaikan, dengan terlaksananya kegiatan ini, harus ada hikmah yang bisa diambil dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Masih kata Edho, meski Mekar Baru terkenal dengan kampung qori, tetapi jangan hanya sekadar menjadi tagline. Perlu adanya perhatian penuh dari pemerintah.
“Pemerintah daerah, khususnya pihak Kecamatan Mekar Baru, agar selalu melek dan suport penuh. Karena Ponpes Jam’iatul Qurro sudah banyak melahirkan santriwan-santriwati berprestasi di tingkat nasional,” tandasnya. |We
2,662 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini