spot_img
spot_img

Malin Kundang Era Milenial

Oleh: Yani Suryani*

DONGENG terkenal asal Sumatera Barat berjudul Malin Kundang seakan menjadi kisah yang terus berputar. Cerita tentang seorang anak durhaka terhadap orang tua (Ibunya) hingga dikutuk menjadi batu. Saat ini terulang di era milenial.

Baru-baru ini seorang Bapak digugat anaknya dengan nilai yang fantastis, Rp3 Miliar. Gugatan yang seharusnya tak pantas ditujukan kepada seorang Ayah berusia 85 tahun.

Tak cukup sampai di situ, Kompas edisi 26 Juli 2020, memberitakan Darmina, Nenek 78 Tahun warga Kelurahan Kadondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, menghadapi gugatan oleh tiga anak perempuan dan seorang cucu. Keempat orang tersebut menggugat tanah seluas 12.000 meter persegi.

Baca Juga

Masih banyak kisah-kisah yang tak kalah memilukan jika kita mau duduk di depan televisi untuk melihat berita serupa. Inilah faktanya, banyak terjadi di sekeliling kita. Hanya menarik nafas panjang kala melihat berita yang sangat memilukan tersebut.

Padahal, seorang Ibu telah mengandung selama 9 bulan dengan susah payah, melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa, mengurus dan merawat, serta memberikan pendidikan kepada anak. Entah apa lagi pengorbanan seorang Ibu yang kita sudah pasti takkan mampu membalasnya.

Seorang Bapak pun akan berjuang dan berkorban dengan segala daya kekuatan yang dimiliki untuk anaknya. Tak kenal waktu, siang jadi malam, malam pun jadi siang. Demi keluarga, istri dan anak-anak tercinta.

Lalu pantaskah jika orang tua mendapatkan balasan yang justru menyengsarakan kehidupannya, apalagi saat usia senja? Terbuat dari apa hati seorang anak sampai tega mempidanakan dan menggugat orang tuanya sendiri.

Seorang Uwais al Qarni, dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, sebaik-baik tabi’in atau pengikut adalah seorang laki-laki yang dipanggil Uwais. Dia seorang yatim dan hanya tinggal bersama Ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman. Uwais sendiri kondisinya mempunyai penyakit. Keduanya seorang yang fakir.

Rasul berpesan kepada Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. “Carilah Ia (Uwais al Qarni) dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian”. Sahabat pun bertanya-tanya siapakah Uwais al Qarni yang begitu istimewa.

Foto: Ilustrasi berbakti kepada orang tua (Google/Istimewa).

Ternyata Uwais seorang pemuda yang selalu memenuhi perintah Ibunya, Ia rela berkorban untuk menggendong Ibunya untuk pergi menunaikan ibadah haji. Bahkan saat wukuf dan tawaf pun tetap Ia gendong. Di depan Ka’bah, air mata Sang Ibu tumpah. Kemudian Uwais berdoa, “Ya Allah ampuni semua dosa Ibu”.

Luar biasa kisah Uwais ini, hingga Rasul pun berpesan kepada Umar Bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib. Beda halnya di era milenial saat ini, banyak anak justru melakukan hal-hal yang malah dapat menyengsarakan orang tua, di mana nurani mu, Nak?

Apa yang salah? Memang tidak bijak saat kita mencari siapa yang salah. Namun ada banyak hal yang harus kita perbaiki dalam kehidupan ini. Islam dengan ajarannya yang mulia, telah dicontohkan oleh Rasulullah harusnya menjadi panutan kita semua.

Sistem pendidikan yang saat ini berjalan harus menjadi garda terdepan dalam membina akhlak anak-anak. Orientasinya jangan hanya pada nilai semata tanpa mengedepankan akhlak. Peran pemerintah pun sangat diperlukan melalui kebijakan yang dikeluarkan.

Kebijakan yang seharusnya mampu mendukung dalam membina akhlak generasi ini menjadi generasi berakhlaqul karimah. Bukankah Islam merupakan kesempurnaan.

Islam telah banyak mencontohkan. Sebagaimana Rasul pernah berpesan “Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya, selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan Sunahku.” (H.R. Al-Hakim). Wallahu’alam.

*Penulis adalah Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tangerang.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

Memberangus Rentenir Berkedok Koperasi

Nuzulul Qur’an dalam Bingkai Sejarah

Pesona Pinjol pada Bulan Ramadan

THR Tidak Merata, Islam Punya Solusinya

Ritual Usang Ramadan

Beras Mahal Saat Ramadan

Tangerang, Wilayah Tak Bertuan

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart