Oleh: Aditya Hidayatulloh
SEJAK Tahun 1975, Kabupaten Tangerang sudah ditetapkan sebagai wilayah industri. Tebukti Dengan banyaknya perusahaan di daerah ini. Tak kurang dari 4.400 perusahaan.
Oleh karenanya, tidak heran jika Kabupaten Tangerang dinobatkan sebagi kota seribu industri. Bak surga bagi para pendatang. Pun demikian dengan penduduk pribumi.
Namun, jika bicara tentang literasi di Kabupaten Tangerang, bisa dikatakan tingkat literasinya masih rendah. Belum sampai pada titik yang diharapkan. Masih jauh.
Secara Universal, Indonesia sendiri literasinya berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Indonesia masih unggul dari satu negara, yakni Botswana. Urutan pertamanya, ada Finlandia.
Baca Juga
- Bangun Literasi Saat Pandemi, Taman Baca Cerdas Lakukan Pendampingan Belajar
- Pilkada Saat Pandemi; Antara Kepentingan Partai Politik Dan Kesehatan Masyarakat
Jika lebih dikerucutkan di tingkat provinsi maupun kabupaten, Banten berada paling belakang untuk kemajuan literasi itu sendiri. Lalu, bagaimana dengan Kabupaten Tangerang?
Sangat disayangkan, di wilayah yang letak geografisnya cukup luas. Terdiri dari 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa. Justru belum membuat literasinya semakin maju.
Alasannya? Selain kemajuan teknologi yang semakin canggih, juga kurangnya pasokan buku untuk masyarakat.
Di sisi lain, sampai hari ini banyak desa di Kabupaten Tangerang belum memiliki perpusdes. Sehingga, untuk memajukan literasi di Kabupaten Tangerang rasanya masih kurang maksimal.
Penulis berharap, mari kita sama-sama berperan bukan baperan. Berkolaborasi bukan berkompetisi.
Berikan edukasi kepada siapapun, tentang pentingnya literasi. Dan bagaimana caranya memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan benar.
Selain daripada itu, yang terpenting adalah mendekatkan buku dengan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak lagi bingung harus mencari buku ke mana.
Dengan adanya perpustakaan di tiap-tiap desa di Kabupaten Tangerang, bisa memudahkan setiap orang yang ingin membaca dan mencari buku. Sehingga teman-teman yang bekerja di pabrik bisa belajar secara mandiri. Kapan pun dan di mana pun. Sesuka hati. Melalui bacaan-bacaan bermutu.
Karena, jika generasi hari ini tidak lebih baik dari generasi sebelumnya, lebih baik generasi hari ini tidak pernah lahir, dan generasi sebelumnya tidak pernah mati.
Dirgahayu ke-388 Kabupaten Tangerang. Semoga semakin gemilang. Baik di kancah nasional, maupun Internasional.
*Penulis adalah anggota perpustakaan Desa Sukanagara.