TANGERANG | Galian tanah di Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa Kabupten Tangerang kembali beroperasi. Padahal sebelumnya sudah beberapa kali ditutup.
Hal ini membuat warga heran. Pengusaha galian begitu berani melawan aparat pemerintah setempat. Padahal dampaknya sangat mengganggu masyarakat.
Kepada Vinus, salah satu warga Tigaraksa mengeluh perihal beroperasinya kembali galian tanah. Selain itu, ia heran dengan wibawa pemerintah daerah, semakin tidak dihargai.
Baca Juga
- Jalan Licin Akibat Tumpahan Tanah Galian, Warga Tigaraksa: Banyak Telan Korban
- Respons Keluhan Warga, Camat Tigaraksa Akan Kembali Tutup Galian Tanah
Adalah Ade Fitria Amin, pria lulusan salah satu universitas ternama di Jakarta ini menyampaikan unek-unek yang dipendam kurun waktu tiga bulan terakhir. Terkait ketegasan pemerintah dan perlawanan pengusaha galian.
Pasalnya, galian tanah di Tigaraksa sudah beberapa kali ditutup. Kalau tidak salah, pertama kali oleh Satpol PP Kabupaten bersama Muspika Tigaraksa. Kedua dan ketiga oleh Muspika Tigaraksa.
Masih kata Ade, tidak selang beberapa lama, sekitar satu atau dua hari langsung beroperasi kembali. Padahal penutupan itu resmi dan bahkan informasinya Camat Tigaraksa juga sudah melaporkan ke pihak kepolisian.
Sebelumnya, Ade yang setiap hari melintas jalur Tigaraksa-Adiyasa ini pernah mengeluh lantaran galian tanah menyebabkan jalan licin. Banyak pengendara roda dua menjadi korban. Tergelincir dan jatuh.
“Dulu keluhan saya sempat viral di media online, respons pihak kecamatan saat itu mendatangi galian tanah dan menutup kembali,” ujarnya pada Jum’at, (11/06).
Lebih lanjut, beberapa hari ini galian tanah itu beroperasi kembali. Tanah berceceran di sepanjang jalan. Untung saja tidak ada hujan, tumpahan tanah belum menjadi petaka bagi pelintas jalan.
Pria dua anak ini bingung, apakah harus mengadu ke bupati agar penegakan peraturan daerah betul-betul berjalan dengan baik. Tidak dianggap sebelah mata oleh pengusaha.
“Dengan segela hormat, selaku warga Tigaraksa saya mohon pak Ahmed Zaki Iskandar turun ke Bantar Panjang,” pintanya yang disampaikan melalui pesan WhatsApp wartawan Vinus.
Ade melanjutkan, barangkali dengan datangnya ke lokasi, orang nomor satu di Kabupaten Tangerang ini bisa menyelesaikan persoalan. Atau mengetahui mengapa pengusaha galian tanah begitu berani melawan aparat. |We