
TANGERANG | Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang angkat bicara terkait pemberitaan taman kota beberapa hari yang lalu.
Pasalnya, pembangunan taman yang dinilai tidak ramah anak dan tidak terawat itu telah menghabiskan biaya ratusan juta rupiah.
Saat dihubungi Vinus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Achmad Taufik mengatakan, pembangunan taman bermain di Komplek Pusat Pemerintahan ada yang sudah dan belum difungsikan.
Baca Juga
- Diketuk Malam Hari, Pengesahan APBD Pandeglang Dikritik Kelompok Cipayung
- Menyoal Perda RTRW Kabupaten Lebak; Tidak Pro Rakyat
“Untuk taman hutan kota ke hati yang dipersoalkan belum kami fungsikan. Karena pembangunannya belum selesai,” ujar Taufik saat diwawancara melalui pesan WhatsApp pada Jumat, (04/12).
Selain itu, menurut Taufik, pembangunan taman tersebut terhenti karena pandemi Covid-19, sehingga anggaran lanjutan untuk pembangunan dirasionalisasi.
“Soal tidak ada jembatan penyebrangan dan tidak ramah anak, memang pembangunannya belum selesai dan belum difungsikan,” kata Taufik
Ketika ditanya soal kenapa tidak dilakukan penutupan terhadap taman tersebut, Kepala Dinas membantah dan menjawab dengan singkat. “Sudah kami pasang line atau tali sebagai bentuk larangan untuk masuk ke taman itu,” kilahnya.
Sementara di tempat terpisah, salah satu aktivis mahasiswa Ubaidillah mengatakan, pembangunan yang sedianya untuk memberikan kenyamanan kepada warga malah terkesan membahayakan dan tidak berfungsi layaknya taman.
“Kalau memang belum difungsikan, kenapa tidak dilakukan penutupan selayaknya proyek pembangunan yang belum selesai. Ditutup bukan dijaga pakai tali,” sesalnya.
Menurut Ubaidillah, Pemerintah Daerah seharusnya tidak juga mencari pembenaran atau sanggahan terkait persoalan yang dikeluhkan warga.
“Cukup didengar dan diperbaiki apa yang kurang. Bukan malah mencari-cari alasan ini dan itu,” kata mahasiswa UIN Banten semester akhir ini.
Lebih lanjut, menurut pria yang juga aktif di HMI ini mengatakan, semua persoalan pembangunan dapat berjalan baik jika dibarengi dengan adanya kontrol sosial dari masyarakat.
Untuk informasi, sebelumnya ramai pemberitaan soal pembangunan taman di Komplek Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Keberadaannya dinilai tidak ramah anak dan tidak terawat. Padahal pembangunan taman tersebut belum ada satu tahun. |HR