TANGERANG | Fenomena perang sarung terus terjadi di Kabupaten Tangerang selama Ramadan. Kali ini di Desa Blukbuk, tepatnya berbatasan dengan Desa Bakung Kecamatan Kronjo.
Aksi perang sarung yang dilakukan sekelompok remaja tersebut menggunakan senjata tajam yang telah dimodifikasi.
Kepada Vinus, Entus Mamun, salah satu saksi mengatakan, hampir setiap malam sebelum melalukan perang sarung, beberapa remaja berkumpul di warung miliknya.
Baca Juga
- Resahkan Warga, 12 Remaja Tigaraksa Diamankan Polisi
- Kesal Tidak Ditindak, Warga Kronjo Geruduk Galian Tanah Ilegal
Masih kata Entus, sekitar 200 meter dari kelompok pertama berkumpul, kelompok kedua dari Desa Bakung juga telah bersiap-siap.
“Hampir setiap hari, sekitar menjelang sahur mereka bentrok perang sarung, sampai berlarian ke warung saya,” ujarnya pada Jumat, (31/03).
Lebih lanjut, Entus menyampaikan, tak hanya menggunakan sarung yang telah dimodifikasi senjata tajam, mereka juga kerap menggunakan kembang api untuk menyerang.
“Warung saya pernah terkena ledakan kembang api sehingga membuat anak saya yang masih balita terbangun dan menangis,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, dirinya sudah berupaya melaporkan kepada pihak desa dan Binamas Blukbuk, tapi sampai saat ini belum ada tindakan.
“Harapan saya agar aparatur desa dan pihak kepolisian segera menindaklanjuti dan meningkatkan patroli di titik rawan perang sarung untuk mengantisipasi kejadian serupa, apalagi jika sampai menimbulkan korban,” harapnya. |We