TANGERANG | Organisasi Masyarakat (Ormas) Bintang Sembilan Wali (Biwali) deklarasi kepengurusan baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Tangerang pada Sabtu, (14/10).
Acara yang dilaksanakan di Pondok Pesantren At-Tadzkir Sunan Kalijaga, Kecamatan Solear tersebut berlangsung khidmat, dihadiri sekitar 100 peserta, perwakilan setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
Kepada Vinus, Dewan Pembina Ormas DPP Biwali, KH Matin Syarkowi menyampaikan, kelahiran Biwali diinisiasi oleh kyai-kyai muda yang memiliki visi dan misi yang sama. Terutama mengenai kebangsaan.
Baca Juga
- KH Matin Syarkowi Sebut Ahmad Nuri Layak Jadi Pj Wali Kota Serang
- Santri, Pesantren, dan Tradisi Keilmuan Dalam Islam
Biwali hadir sebagai Ormas untuk menguatkan kembali atau revitalisasi nasionalisme di tengah hiruk pikuk pemikiran trans nasional yang beragam, terlebih soal sentimen agama.
“Biwali ingin meneruskan perjuangan para pendiri bangsa. Ini sebagai rasa syukur bahwa kita genersi muda dapat menikmati hasil jerih payah, darah, dan air mata para founding father dalam mendirikan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, KH Matin mengungkapkan, pada Pilpres 2019 kemaren Biwali masih sebatas relawan yang mendukung Jokowi-Maruf Amin. Saat ini, Biwali sudah menjadi Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tidak menutup kemungkinan akan kembali mendukung salah satu Capres pada Pilpres 2024.
Namun, sambung salah satu tokoh ulama di Banten ini, pihaknya enggan mendukung salah satu Capres hanya dengan cek kosong, dalam artian ingin menitipkan gagasan dan ide yang harus diperjuangkan, terutama berakitan dengan pendidikan pesantren.
“Karena di kalangan pesantren banyak santri yang pintar agama dan mumpuni, sanad ngajinya jelas tapi kadang SD saja tidak lulus. Untuk itu kita ingin mendorong agar santri yang ahli dalam kitab misalnya, diberi sertifikasi agar bisa mengajar di sekolah umum dan kebermanfaatnya dirasakan masyarakat luas,” katanya.
Dirinya juga berharap, hadirnya Biwali dapat membawa generasi milenial hubul wathan, mencintai negara. Karena saat ini banyak paham-paham bertebaran, seperti politik identitas yang berbasis agama.
Padahal katanya, agama harusnya menjadi perekat, penghubung keharmonian, tapi nyatanya di lapangan orang-orang berbenturan dengan isu-isu agama.
“Saya berpesan kepada pengurus daerah agar bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Biwali harus berperan, apa yang harus dibangun bersama dengan Pemda, jadi tidak harus menunggu intruksi dari pusat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Biwali Kabupaten Tangerang Deni Febriana mengatakan, setelah deklarasi dirinya siap menahkodai Biwali Tangerang. Hal ini lantaran visi dan misinya sangat jelas.
Deni menyebut, dirinya yang dari kalangan santri memiliki harapan besar bahwa di pesantren tidak hanya mengaji, karena hasilnya juga harus dipakai untuk bermasyarakat.
“Karena kini Biwali yang sudah menjadi organisasi terstruktur, dari pusat sampai tingkat daerah, komitmenya adalah satu komando untuk jaga negara, jaga raksa, dan jaga baya,” tandasnya.
Perlu diketahui, Biwali merupakan organisasi masyarakat tingkat nasional. Saat ini sudah berdiri di Provinsi Lampung, Banten, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. Sedangkan DPP Biwali berdomisili di Banten. |We