TANGERANG | Teknik budidaya ikan dalam ember atau Budikdamber, belakangan populer di masyarakat. Terutama saat masa pandemi Covid-19.
Seperti yang dilakukan Agustian. Pria asal Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang. Menjadikan Budikdamber sebagai opsi untuk tetap produktif saat berada di rumah.
Ketertarikannya pada Budikdamber berawal dari konten Youtube. Berlanjut di grup media sosial berupa WhatsApp. Mentornya langsung penemu teknik Budikdamber. Juli Nursandi, S.Pi., M.Si yang juga berprofesi sebagai Dosen Politeknik Negeri Lampung.
Baca Juga
- Terkait Kerumunan, Ridwan Kamil: Harusnya Bupati Tangerang Diperiksa Polisi
- Bisnis Lelang Budidaya Ikan Cupang
Awalnya, Agustian hanya menyalurkan hobi budidaya sayuran dengan metode hidroponik. Baru kemudian pada tahun 2020, Ia mulai mempelajari budikdamber.
Tepatnya pada bulan April 2020, pria usia 27 tahun ini benar-benar terjun di dunia usaha Budikdamber. Ia memanfaatkan kebijakan PSBB dari pemerintah agar tetap produktif di rumah.
Untuk diketahui, Budikdamber merupakan teknik pengembangan dari aquaponik. Di mana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu tempat.
Tidak membutuhakan lahan luas untuk budidaya Budikdamber. Selain itu, juga bisa menjadi opsi penyediaan pangan, berupa protein hewani dari lele sekaligus protein nabati dari sayuran.
Lantas bagaimana cara beternak lele dan menanam sayuran dalam ember dengan teknik Budikdamber?
Agustian menuturkan, jenis ikan yang paling cocok untuk diternak dengan teknik Budikdamber ialah lele. Sedangkan tanamannya ialah kangkung, cabe, tomat, dan, jenis sayuran berakar serabut.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai berikut: Ember 80 liter, gelas plastik, arang, benih lele, kawat, dan bibit tanaman.
Jika bahan-bahan sudah siap, berikut cara pembuatnya:
Pertama, lubangi gelas plastik, masukkan bibit tanaman ke dalam gelas, isi gelas dengan arang. Kemudian, kaitkan gelas yang sudah terisi tanaman dan arang pada ember. Selanjutnya, isi ember dengan air 60 liter dan masukkan ikan lele.
Jika tidak ingin ribet, Agustian sudah menyediakan segala jenis kebutuhan Budikdamber. Dirinya menjual berupa eceran maupun paket lengkap Budikdamber.
Tak hanya itu, pembeli juga mendapatkan pelatihan Budikdamber dari Agustian. Mulai dari pemilihan bibit, perawatan air, hingga treatmen ketika lele terserang penyakit.
“Karena rata-rata pembeli adalah pemula di dunia Budikdamber, jadi terlebih dahulu dikasih pemahaman tentang teknik ini,” ujarnya kepada Vinus, pada Sabtu, (19/12).
Lebih lanjut, pria lulusan Ekonomi STIE Banten ini mengatakan, satu paket Budikdamber berisi 50 ekor benih lele ukuran minimal 4/5 cm.
“Hanya butuh pakan seberat 3,5 Kg, ikan lele sudah bisa dipanen dalam jangka waktu 3 bulan,” ungkapnya.
Dalam kurun waktu 8 bulan menggeluti usaha, Agustian sudah menjual 74 paket Budikdamber. Dengan harga 165 ribu per paket.
“Pembeli yang paling banyak dari PT Doulton. Selain itu ada mahasiswa KKN UNIS Tangerang untuk diberikan kepada masyarakat, dengan terlebih dahulu dilatih oleh saya,” kata pria yang pernah aktif di HMI ini.
Agustian juga memberikan tips kiat-kiat sukses budidaya lele menggunakan teknik Budikdamber.
Pertama, pelajari teorinya terlebih dulu. Bisa melalui Youtube maupun forum tanya jawab di grup Facebook.
Kedua, mulai dengan menggunakan barang seadanya. Misal ember bekas yang berkapasitas cukup, serta aqua gelas bekas.
Ketiga, lakukan perawatan air secara berkala. Berikan pakan secukupnya, 1-3 kali sehari.
Terakhir, sortir ikan minimal 3 minggu sekali. Agar pertumbuhan lele bisa maksimal dan merata serta menghindari kanibalisme.
“Informasi lebih lanjut, baik kebutuhan maupun pembelajaran Budikdamber, bisa menghubungi saya via Facebook Agustian,” pungkasnya. |We