PANDEGLANG | Menyikapi perkembangan atas situasi terkini, ulama dan tokoh lintas profesi melakukan deklarasi damai.
Bertempat di kediaman ulama karismatik Abuya Muhtadi Dimyati Cidahu Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada Senin, (23/11).
Dalam pernyataannya, Abuya Muhtadi menyampaikan langsung beberapa poin penting dari acara deklarasi damai tersebut.
Baca Juga
Poin pertama yang disampaikan, mengajak seluruh komponen masyarakat agar patuh dan menerapkan protokol kesehatan. Serta menghindari atau menunda rencana kunjungan M. Riziq Sihab ke Banten yang dapat menimbulkan kerumunan massa dan menyebabkan potensi penyebaran Covid-19.
“Kedua, mendukung dan mendesak langkah tegas pemerintah, aparat keamanan TNI-Polri, Gubernur Banten, Walikota atau Bupati, dan Satgas Covid-19 untuk memberikan contoh penegakan hukum kepada siapa pun yang abai terhadap protokol kesehatan yang berpotensi merusak dan memecah belah kesatuan bangsa,” lanjut Abuya.
Selain itu, Abuya juga menyerukan agar bersatunya Ulama dan Umara untuk bersama membangun bangsa, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Abuya juga menegaskan bahwa tugas dan fungsi ulama adalah menyampaikan pesan damai yang mengacu pada ajaran Islam Rahmatan Lil’alamin. Sebagai wujudnyata dari ahlakul karimah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Terakhir, menyerukan kepada seluruh tokoh agama dan tokoh bangsa agar menghentikan provokasi politik pecah belah bangsa, mari kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Bersama membangun negeri, mengayomi semua anak bangsa, menuju cita-cita bersama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” tutup Abuya.
Untuk informasi, selain Abuya Muhtadi, deklarasi damai juga dihadiri K.H. Embay Mulya Syarif, K.H. Amas Tajudin, K.H. Ma’mun Syahroni, K.H. Abdul Gofar, serta puluhan ulama dan elemen lainnya se-Provinsi Banten |HR