spot_img

Visi Nusantara Undang Puluhan Tukang Sapu Jalan dan Pemulung, Ajak Makan Nasi Kebuli Plus Sate

Foto: Kegiatan Visi Nusantara Peduli, “Memaknai Iduladha dengan Hati”.

TANGERANG | Ragam cara dalam melaksanakan Iduladha. Meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim tercinta. Memberikan harta terbaik demi perintah Sang Pencipta. 

Idhuladha dimaknai sebagai penyerahan diri kepada ilahi rabbi. Melalui penyembelihan hewan kurban. Tanda ketaatan dan peduli untuk saling berbagi. Bukti manifestasi dari iman yang begitu tinggi. 

Pun dengan direksi Visi Nusantara, memaknai Iduladha dengan hati. Berbagi di hari penuh puji. Hari di mana gema ilahi bertautan di seantero negeri. Waktu umat Islam meneladani nabi terdahulu. Saat Ibrahim hendak menyembelih anak tercinta bernama Ismail. Kemudian diganti kambing karena perintah Tuhan.

Baca Juga

Iduladha kali ini begitu beda. Bukan lantaran keluar dari pandemi, sehingga bebas berbaur bersama. Jauh dari itu, Visi Nusantara mengundang puluhan tukang sapu jalan, para pemulung, dan office boy Pemda. Makan bersama dan berbagi daging kurban.

Adalah Yaya Aliudin, laki-laki tua yang sehari-hari bertugas di Gedung Serba Guna (GSG), begitu tidak biasa, bisa makan nasi kebuli plus sate bersama kawan sepekerjaan. Tentu sambil melepas lelah, setelah setengah hari bekerja.

Datang dengan senyum, lantaran disambut perempuan berparas ayu pembawa acara Vinus TV, disuguhi makanan yang tak biasa. Dan pulang membawa satu setengah kilo daging untuk segera dimasak keluarga tercinta.

Tanyanya, nasi apa ini, rasanya enak sekali? Bentuknya panjang. Aromanya sangat terasa. Ditambah 3 tusuk sate hasil kreasi para asisten peneliti Visi Nusantara. Membuat siang ini berkah sekali.

Begitu kira-kira kalimat yang terucap dari seorang ayah yang sudah bekerja lebih dari 14 tahun di Pemda Tangerang. Sebagai Office boy. Editor sengaja menganti bahasa asli yang disampaikan Mang Yaya ke dalam bahasa resmi. Lantaran ucapannya menggunakan bahasa sunda khas Tangerang.

Keseruan semakin menjadi. Saat rombongan ibu-ibu turun dari mobil pick up. Mereka adalah para pejuang kehidupan. Belasan tahun menjadi pahlawan lingkungan. Membersihkan jalan di Kawasan Millenium. Meskipun gaji belum begitu menggembirakan, mereka tetap semangat.

Lengkap dengan peralatan ‘tempur’, puluhan ibu-ibu itu mendatangi kantor Visi Nusantara. Disambut dengan cinta dan perlakukan luar biasa. Begitu kebiasaan staff Visi Nusantara. Mereka baik sekali kepada rakyat biasa, tapi sedikit kecut saat didatangi orang berada, apalagi penguasa. Kecuali barangkali sambil membawa bingkisan atau buah semangka. 

Kepada panitia, Ibu Ating, selaku penanggung jawab rombongan melapor. Kira-kira begini yang disampaikan di hadapan meja yang dijaga Febby Maya Sofa dan Annida Allivia:

Iyeu kami datang, dititah mawa rombongan ku pak Subandi. Ceunah rek dibere dahar ngeunah. Sangu kebuli. Balikna mawa daging.

“Oh iyah ibu, silakan masuk. Makan dulu, istirahat, setelah itu ngambil daging,” ucap Febby merespons ibu 5 cucu ini sambil memberikan kotak nasi plus 3 tusuk sate racikan Riziq Sihab dan Aldiansyah, ketua Himatangbar yang masih saja jomlo.

Baik tukang sapu maupun para pemulung, begitu menikmati hidangan yang tersaji. Bahkan beberapa orang berbisik, nasi apa ini, kok beda, saya mah belum pernah makan, baru kali ini. “Boleh engga minta satu lagi buat anak,” pinta Wak Iyum dan Bi Rumsiyah kepada panitia.

“Mangga, silakan ibu, boleh nambah, boleh juga dibawa pulang,” jawab Febby memenuhi permintaan beberapa ibu yang ingin membawa pulang kebuli untuk anak dan cucunya.

Kurban kali ini memang beda, setelah dua tahun Visi Nusantara tidak melaksanakan lantaran pandemi. Kini dikemas dengan penuh cinta. Hal ini diutarakan Ketua Panitia Visi Nusantara Peduli, Abu Rizal Sidik, kepada sekira 3 wartawan yang datang menghampiri.

Abu Rizal sengaja membuat suasana kurban begitu beda. Mengundang puluhan tukang sapu jalan. Juga para pemulung. Tujuannya agar bagaimana kemudian Iduladha bemberi bekas. Menjadi semacan pengalaman pertama bagi mereka.

“Kita menyiapkan 100 kotak nasi kebuli. Juga memberikan 140 paket daging kepada para undangan,” ujar pria yang sedang menyelesaikan tugas akhir di Universitas Tirtayasa ini.

Abu berharap, ini menjadi kesempatan baik untuk saling berbagi. Juga membuat ibu-ibu ceria. Istirahat sambil makan bersama. Panitia sengaja menyediakan makanan yang barangkali belum pernah ditemukan sebelumnya. Agar menjadi pengalaman pertama. Bagi banyak kalangan memang itu hal biasa, tapi tidak bagi para pemulung.

Kepada media, Abu mengatakan, kurban kali ini sengaja dilaksanakan pada hari Senin (11/07). Satu atau dua hari setelah lebaran. Tujuan utamanya agar penerima kurban bisa menggatur daging yang mereka peroleh. Karena, kemarin, tentu, mereka mendapatkan daging kurban di kampungnya masing-masing.

Visi Nusantara Peduli juga mengundang sahabat dan mitra kerja. Nampak hadir beberapa tokoh Tangerang. Menjadi bagian dari pengalaman luar biasa. Juga hadir perwakilan organisasi kemahasiswaan. Mulai dari yang kanan, kiri, sampai mereka yang kerap sein kiri tapi belok kanan. | Abu

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart