
TANGERANG | Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mampu menggugah beberapa organisasi untuk melakukan aksi simpatik. Mulai pembagian masker, hand sanitizer, sampai penyemprotan disinfektan.
Pekan ini, Kabupaten Tangerang ramai dengan pemberitaan. Seputar aksi peduli, atau sebutan lain. Hampir setiap organisasi turun ke lapangan. Menggunakan seragam kebesaran masing-masing.
Menyikapi fenomena tersebut, Sihabudin mahasiswa UIN Banten menanggapi dari sisi lain. Menurut pria asal Kabupaten Tangerang, ada sesuatu yang ganjil. Puluhan organisasi melakukan aksi sosial, ironisnya, mereka turun dengan mengedepankan baju kebesaran.
“Kemarin Barisan Muda PAN, membagikan masker dan hand sanitizer. PA-GMNI juga. Satgas besutan NU Tangerang, PKB, FPI, 2 KNPI Tangerang, Pemuda Pancasila, Karang Taruna, beberapa pengurus GP Ansor Kecamatan, dan deretan organisasi lain tidak ketinggalan. Mereka turun ke masyarakat dengan tidak menanggalkan baju organisasinya”, sambung Sihab, saat diwawancara pada Selasa, (31/03).
Giatnya biasa aja, tapi spanduknya gede banget. Aksinya memang baik, di tengah berjuang melawan Covid-19, tapi kalau kerjanya seperti itu, malu pada Tuhan. Ramai-ramai peduli pencegahan virus corona, ramai-ramai pula iklan baju kebesaran.
“Peduli sesama memang baik. Itu dianjurkan agama. Terlebih ketika sedang terjadi musibah. Tapi menjadikan musibah sebagai ajang kampanye eksistensi suatu organisasi, itu menjadi tidak elok. Kenapa sih tidak menggunakan pakaian biasa saja”, ujarnya.

Hal senada disampaikan Wawan Hidayat, pria asal Balaraja ini juga angkat bicara, itu yang membagikan masker dan yang melakukan penyemprotan disinfektan seperti iklan organisasi. Kaya sedang pamer. Turun ke masyarakat sambil mencari popularitas.
“Ingat jaman kampanye, setiap sosialisasi, partai politik selalu mengutamakan bungkus dari pada isi. Hari ini, mirip sekali”, sambungnya.
Kepada vinus.id., pria paruh baya itu berharap, organisasi atau partai perlu mengedepankan kerja-kerja kemanusiaan. Tanpa harus menggunakan embel-embel bendera atau latar belakang organisasi. Kerja saja, jangan sampai musibah ini menjadi ajang show of force.
Saya tidak tahu, kata Wawan, apakah mereka ingin dipuji Bupati, atau memang iklas mengabdi. Tapi rasanya sulit mengatakan mereka ikhlas, sedang aksinya terus dibungkus baju kebesaran dan publikasi luar biasa.
Pantauan vinus.id., aksi sosial di Kabupaten Tangerang sudah sangat banyak. Tapi tidak ada satu organisasi pun yang turun tanpa seragam.|We