
LEBAK | Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan Bincang Budaya Baduy di Museum Multatuli Rangkasbitung.
Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut upacara tahunan masyarakat adat Kanekes, atau lebih populer dengan Seba Baduy. Sedianya akan digelar selama 3 hari, Jumat-Minggu (06-08/05).
Sebelumnya, Uday Suhada berbicara seputar kapan ritual Seba Baduy mulai ada. Bagaimana masyarakat Lebak dan adat Baduy menyikapi momen Seba Baduy.
Baca Juga
- Bantu Ringankan Belajar Warga Sekitar Baduy, IKA ITS Berikan Tablet dan Kartu Perdana
- Wahidin Halim Bangga, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Baduy
Selain itu, dia juga memaparkan makna dari ritual Seba Baduy ini, khususnya dalam pelestarian kebudayaan daerah Banten. Juga alasan ritual Seba perlu tetap ada, melewati berbagai zaman, pandemi, dan lainnya.
“Agenda ritual Seba dijadwalkan dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Lebak, pada Jumat malam pukul 19.30,” ucapnya.
Uday yang juga sebagai Budayawan Banten dan Pemerhati Baduy menyampaikan, delegasi Seba Baduy tahun ini sekitar 140 orang.
Kebijakannya, sambung Uday, setiap kampung akan diwakili oleh 2 orang utusan. Sementara jumlah kampung yang di Baduy saat ini ada 68.
Masih kata dia, rombongan masyarakat adat Baduy akan tiba di Pendopo Gubernur Lama (Museum Negeri Banten) pada Minggu 08 Mei 2020. Acara dimulai pukul 19.30 WIB.
“Mudah-mudahan kali ini Bapak Gede (Gubernur dan atau Wagub) berkenan hadir untuk sekadar menyambung kehadiran mereka barang 30 menit,” tandasnya. |We
![]()









