TANGERANG | Salah satu Pendamping Desa respons pernyataan warga Tangerang terkait buzzer politisi. Bicara maksud dan tujuan dari flyer yang kerap dijadikan status WhatsApp.
Kepada Vinus, Sheikhu Ahmad mengatakan, silahkan saja publik menilai para Pendamping Desa sebagai buzzer politisi. Itu hak, berpendapat tidak dilarang. Namun jangan mengada-ada dan mencari sensasi.
Dikatakan Sheikhu, menganggap flyer itu politis tidak tepat dan kurang mendasar. Padahal betapa penting dan mendesaknya realisasi dana desa. Dan itu harus diketahui publik secara luas.
Baca Juga
- Marak Status WhatsApp Foto Menteri, Pendamping Desa Jadi Buzzer Politisi?
- Tingkatkan Ekonomi Nahdliyin, LPNU Tangerang Sosialisasi WarNU
Masih kata dia, Abdul Haris jangan terjebak dengan stigma terminologi buzzer. Saran saya, coba pahami lagi definisinya. Jangan terlalu cepat mengaitkan flyer Menteri Desa dengan pencitraan politik kekuasan.
“Kementrian Desa beserta stakeholder sedang berupaya membangun dan menargetkan realisasi dana desa sebagai alat ukur status kemandirian desa. Dari tertinggal, berkembang, maju, sampai mandiri,” sambungnya pada Minggu, (07/03).
Selain itu, pria yang hobi sepakbola ini juga menjelaskan, Abdul Haris terlalu tendensius. Melontarkan kritik seolah para Pendamping Desa sebagai buzzer politisi. Simpulan itu terburu-buru.
Sheikhu menilai bahwa flyer digital yang kerap dipublis pendamping, sebagai bagian dari informasi dan sosialisasi progres pembangunan yang dilakukan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Lihat fakta, apa yang sudah dilakukan di lapangan, sesuai atau tidak. Baru menilai,” ujar Alumni Sekolah Demokrasi ini.
Menurut pria yang bertugas sebagai Pendamping Desa di Kecamatan Kemiri ini, terlalu naif kalau Mentri Desa mencari popularitas dengan menggunakan tangan Pendamping Desa. Justru ini soal komunikasi publik yang efektif terkait realisasi dana desa.
Sebelumnya diberitakan, Marak Status WhatsApp Foto Menteri, Pendamping Desa Jadi Buzzer Politisi? Selang satu hari, respons bermunculan. Mulai dari komentar melalui media sosial sampai tanggapan langgung ke Vinus. | Wea
2,397 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini