spot_img

Marak Status WhatsApp Foto Menteri, Pendamping Desa Jadi Buzzer Politisi?

Foto: Flyer Menteri Desa PDTT yang marak dibuat status oleh para pendamping desa.

TANGERANG | Setiap hari, masyarakat Tangerang bahkan Banten disuguhkan tayangan flyer yang mencantumkan foto Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar.

Isi dari flyer yang kerap dijadikan status WhatsApp para pendamping desa itu beragam. Mulai dari informasi sekitar penggunaan dana desa sampai capaian dan realisasi.

Kepada Vinus, salah seorang warga Tangerang Abdul Haris menilai, gerakan itu bisa saja memiliki muatan politis. Menggunakan tangan pendamping. Baik Desa maupun Lokal Desa.

Baca Juga

“Konten yang disampaikan memang cukup menarik. Mengedukasi publik. Masyarakat luas bisa mengetahui apa saja yang dilakukan pemerintah melalui Menteri Desa PDTT,” ujarnya pada Jum’at, (05/03).

Namun sayang, lanjut Haris, selalu ada foto sang menteri. Bahkan gambarnya terkadang lebih dominan. Padahal institusi kementerian desa kan tidak tunggal, ada wakil menteri, Sekjen dan Dirjen.

Lanjut Haris, kalau ini ada indikasi pencitraan dengan menggunakan Buzzer pekerja negara (baca: Pendamping Desa) sebaiknya dievaluasi dan disudahi. Mencantumkan nama dan foto sang menteri dari partai politik kurang baik.

“Ada apa ini, posting gambar menteri serentak dan berturut-turut,” tanyanya.

Masih kata dia, lah itu flyer resmi atau bukan? Kok tidak ada sumber yang mengeluarkannya. Jangan-jangan dibuat konsultan politik. Untuk menaikan popularitas sang politisi melalui tangan kekuasaan.

Di tempat terpisah, salah satu Tenaga Ahli Kabupaten Tangerang Abdul Basit mengatakan, flyer itu bersumber dari Kementerian Desa PDTT.

Menurutnya, pemasangan flyer di status WhatsApp para pendamping sebagai bagian dari support terhadap capaian program.

“Tujuannya tidak lain sebagai media publikasi yang efektif dalam mensosialisasikan hal-hal positif,” paparnya.

Sementara itu, salah satu Pendamping Desa, ketika ditanya apakah ada intruksi pemasangan flyer? Dirinya menjawab tidak ada instruksi resmi baik dari kementerian maupun dinas.

Lebih lanjut, menurut pria yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, pemasangan flyer itu ia lakukan dengan memanfaatkan media sosial Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Twetter.

“Sifatnya tidak wajib. Itu dilakukan atas kesadaran kita sebagai Tenaga Pendamping Profesional untuk mensosialisasikan program unggulan Kemendes,” pungkasnya. |Wea

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart