spot_img

Peringati Hari Perempuan, Kohati Tangerang Selenggarakan Diskusi Publik Perempuan dalam Pemilu

Foto: Diskusi Publik Partisipasi Perempuan dalam Pemilu 2024.

TANGERANG | Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia, Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Persiapan (p) Kabupaten Tangerang menggelar Diskusi Publik Partisipasi Perempuan dalam Pemilu 2024, bertempat di Atmosver Cafe Panongan.

Hadir sebagai Narasumber Anggota Bawaslu Banten Ocit Abdurrosyid Siddiq, Komisioner KPU Tangerang Ita Nurhayati, Peneliti LSDP Sintia Aulia Rahmah, dan dimoderatori oleh Panwaslu Tigaraksa Ani Apriani.

Dalam sambutannya, Ketua Kohati Cabang (p) Kabupaten Tangerang Winda Sari menyampaikan, dalam memperingati hari perempuan sedunia ini pihaknya menyelenggarakan dua agenda.

Baca Juga

Yang pertama, lanjut Winda sapaan akrabnya, Aksi Simpatik diselenggarakan di Bundaran Citra Raya, dan Diskusi Publik di Atmosver Cafe Kecamatan Panongan.

“Ini merupakan bukti nyata kita sebagai kaum perempuan untuk memberikan warna di kancah publik, terutama dalam memperingati hari perempuan sedunia” ujarnya pada Minggu (12/03).

Ocit Abdurrosyid Siddiq dalam paparannya menuturkan, ruang publik yang mengakomodir perempuan sudah diterapkan di seluruh organisasi dan lembaga.

Masih kata Ocit, dengan political will sebagai media daya-paksa, mau tidak mau mesti disediakan ruang bagi perempuan untuk berkiprah.

“Hari ini perempuan sudah setara, emansipasi sudah berhasil. Namun sayang, keberhasilan ini tidak dibarengi dengan sikap konsisten, sebagian perempuan masih merasa nyaman di zona aman dengan menjual faktor keperempuanan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ita Nurhayati menyampaikan, keterwakilan perempuan dalam penyelenggara Pemilu belum sepenuhnya mencapai 30 persen, terutama di daerah-daerah.

“Oleh karena itu, kepercayaan diri dalam perempuan harus menjadi keresahan bersama, untuk itu harus didorong oleh orang terdekat agar para perempuan mempunyai kesadaran lebih di ranah publik,” paparnya. 

Di tempat yang sama, Sintia Aulia Rahmah memaparkan sejarah para perempuan yang terlibat dalam politik. Seperti Raja Majapahit Tribhunatunggadewi, Laksamana Malahayati, dan lain-lain.

“Apakah kita generasi selanjutnya sebagai penerus politik dalam sejarah tokoh perempuan tersebut, atau kita hanya cukup merasa puas menjadi penonton saja, itu tergantung bagiamana sikap kita,” pungkasnya. |We

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart