
TANGERANG | Kelas Menulis Baletanda angkatan pertama telah usai. Dengan 4 kali pertemuan. Dimulai sejak awal bulan Oktober 2022.
Pada pertemuan terakhir, Baletanda menghadirkan dua penulis kawakan, pimpinan redaksi Tangerang Network Endi Biaro dan penulis fiksi asal Gandaria, Mekar Baru, Langlang Randhawa.
Dalam paparannya, Endi Biaro mengawali pengantar soal cara membuka tulisan yang mencitarasakan daya gugah. Katanya harus kaya gagasan. Banyak referensi.
Baca Juga
- Baletanda Hadirkan Diana Sonhaji, Belajar Soal Menggali Ide dan Gagasan
- Melalui Kelas Menulis, Baletanda Ajak Pemuda Desa Melek Literasi
Tak hanya itu, alumni HMI ini juga membeberkan tips pengembangan paragraf, variatif, tapi mengalir, yakni ada pada daya jelajah bacaan si penulis.
“Untuk dasar itu, di era medsos ini, Follow-lah akun orang-orang yang dianggap mumpuni, Ivan Lanin contohnya, ahli tata bahasa dan selalu memposting tentang gramatikal penulisan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Endi, jangan lupa memulai misalnya dengan gaya perbandingan. Dan, supaya pola pikir dan ide kita ini tertata rapih, gunakanlah cara berpikir silogisme, pakai perumpamaan.
“Atau dalam bahasa santrinya, yaitu qiyas. Nah, itulah strategi dasarnya agar kita fokus dalam berpikir,” paparnya dalam Kelas Menulis yang diselenggarakan di Bumdes Pantura Makmur Pagedangan Ilir Kronjo, pada Sabtu (29/10).
Sementara itu, Langlang Randhawa menceritakan pengalamannya dalam dunia tulis menulis. Ia pun membuka rahasia menjadi seorang penulis skenario cerita di berbagai stasiun televisi.
Pria yang mengawali belajar dari Rumah Dunia asuhan Golagong sampai berkarier, mengaku dipercaya jadi penulis script sebuah FTV atau sinetron di salah satu televisi swasta ternama.
Kata dia penghasilan dari tulisan sangat menjanjikan, itu pun kalau mau dijadikan sebagai profesi dan tentunya konsistensi menulis.
“Apa salahnya Baletanda meniru pola kelas seperti yang ada di Rumah Dunia, agar melahirkan banyak orang hebat,” ucapnya.
Tak hanya menceritakan pengalamannya, pemilik nama Bahroni ini pun banyak membeberkan tips pengembangan paragraf pada tulisan fiksi.
“Soal fiksi ini juga tidak lepas dari gaya jurnalistik. Jadi kalau mau jadi seorang penulis profesional, perkuat ini dulu, teknik menulis berita, 5W 1H,” terangnya.
Di tempat yang sama, pendiri Baletanda Ahmad Seikhu menyampaikan apresiasi kepada dua narasumber tersebut. Katanya, mereka rela panas-panasan meluangkan waktu dengan segudang ilmunya.
Seikhu juga menuturkan, dengan pertemuan ini, berakhir pula kelas menulis angkatan pertama. Sebagai harapan besar kedepannya, sesi kelas menulis berikutnya akan dilaksanakan di bulan depan.
“Tentunya dengan evaluasi dan pengembangan tambahan kelas, seperti kelas pembuatan website, kelas teknik dasar menggambar. Dan nantikan pula kelas penyusunan RPJMDes dan RKPDes,” pungkasnya. |We