
TANGERANG | Kelas Menulis Baletanda dilanjutkan. Kali ini pertemuan ketiga. Menghadirkan fasilitator dari USAID-MADANI Diana Sonhaji sebagai narasumber.
Kegiatan yang dihadiri belasan peserta dari berbagai kecamatan ini digelar di Pendopo BUMDes Pantura Makmur Desa Pegedangan Ilir Kecamatan Kronjo, pada Sabtu (22/10).
Dalam menyajikan materi, Diana Sonhaji memulai dengan perkenalan peserta, hobi, dan meminta peserta untuk mengulas materi pada pertemuan pertama dan kedua.
Baca Juga
- Baletanda Mulai Kelas Menulis Angkatan Pertama
- Melalui Kelas Menulis, Baletanda Ajak Pemuda Desa Melek Literasi
Aktivis perempuan ini juga bercerita panjang lebar perjalanannya sewaktu berselancar di dunia kepenulisan. Lincah, penuh ide, dan fokus pada masalah.
Masih kata Diana, satu tema begitu beragam sudut pandang. Memilih topik utama harus secara eksplisit, lalu disajikan dengan bahasa segar, bertenaga, dan menggugah.
“Konsistensi menulis, itu poinnya. Bagaimana pun keadaannya, luruskan niat, komitmen pada diri sendiri,” paparnya.
Sementara itu, pendiri Baletanda Ahmad Seikhu menyampaikan, jika sebelumnya membahas teknik penulisan, kali ini mulai menjurus pada menggali ide dan gagasan.
Kata Seikhu, Mbak Diana selaku narasumber mampu merangsang pemikiran para peserta Kelas Menulis. Mereka diajari cara untuk mengoptimalkan panca indera agar menghasilkan gagasan.
“Apa yang dihasilkan panca indera butuh penafsiran. Punya makna. Bisa dilihat dari perspektif apa saja. Sesuai latar belakang keilmuan kita,” ujarnya kepada Vinus.
Lebih lanjut, penulis buku Islam Nusantara dan Zikiran Sultan ini mengatakan, Kelas Menulis kali ini bertepatan Hari Santri 22 Oktober, menjadi momen penting mengkampanyekan betapa pentingnya literasi.
Kata dia, belajar bersama perlu keikhlasan dan kesabaran. Sedikit asal konsisten. Komitmen belajar, bersungguh-sungguh. Biar terurai segala keruwetan pikiran.
“Jangan ada lagi generasi yang gagal menulis. Apalagi pengangguran dengan miskin ide dan gagasan,” pungkasnya. |We