
TANGERANG | Warga dan beberapa pedagang mengeluhkan pejabat yang sering turun ke Pasar Tigaraksa. Keluhan itu disampaikan lantaran Pasar Gudang kerap dijadikan lokasi operasi atau sosialisasi pencegahan Covid-19.
Dari awal sampai hari ini, Pasar Tigaraksa ramai terus. Ada yang sosialisasi, bagi-bagi masker, sampai operasi. Padahal pusat keramaian bukan hanya di Pasar Tigaraksa.
Kepada Vinus, Ajis, salah satu pemasok ayam potong mempertanyakan mengapa sering sekali pejabat turun ke lokasi dengan judul yang sama. Padahal kalau hanya sekadar membagikan masker, cukup dititip ke pengelola pasar.
Baca Juga
- Angin Puting Beliung Hantam 6 Rumah di Pakuhaji
- Hampir Satu Tahun Pandemi Melanda Banten, Ini Catatan Kritis Alumni Sekolah Demokrasi
“Tadi pagi rombongan kecamatan bagi-bagi masker. Padahal dititip ke penjaga loket parkir lebih efektif,” ujarnya pada Selasa, (02/02).
Ajis mempertanyakan itu lantaran menurutnya sangat berdampak pada pengunjung. Info yang Ia terima, ada rasa takut atau tidak nyaman saat di pasar banyak aparat, pembeli enggan datang, pada akhirnya pendapatan semakin menurun.
Hal senada juga disampaikan salah satu pedagang yang minta identitasnya tidak disebutkan. Kata Dia, sejak ada Covid-19, Pasar Tigaraksa seolah jadi langganan para pejabat. Mulai dari Bupati, Polres, beberapa dinas, pihak Kecamatan, parpol, sampai organisasi atau ormas.
Lebih lanjut, dirinya mengeluhkan soal ramainya pejabat di pasar. “Kalau sekadar bagi-bagi masker atau sosialisasi 4M, cukup optimalkan saja pengelola pasar. Jangan seolah-olah butuh foto untuk pencitraan,” ungkapnya ketus.
Masih kata Dia, Pengelola Pasar Tigaraksa kan sudah membentuk satuan tugas, itu saja dioptimalkan. Sampai saat ini Satgas bentukan pengelola pasar sudah bekerja dengan baik. Kalau hanya bagi-bagi masker, untuk apa pejabat turun terus-terusan.
Sementara itu, saat dihubungi Vinus, Acep Jayadiwira selaku Humas Pasar Tigaraksa mengatakan, selama masa pandemi pihaknya kerap kedatangan dari berbagai instansi.

Menurutnya, bukan hanya para pemangku kebijakan saja yang kerap hadir dan memberikan imbauan. Tetapi dari kalangan organisasi kemasyarakatan bahkan partai politik juga melakukan hal sama.
“Sama sih tujuannya melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19, dan pembagian masker,” ungkap Acep saat diwawancara wartawan melalui pesan WhatsApp.
Selain itu, menurut Acep, dari awal pandemi, pengelola pasar telah membentuk Satgas Covid-19 yang bertujuan untuk memberikan edukasi terkait protokol kesehatan.
Soal adanya keluhan, lanjut Acep yang juga menjabat Ketua Satgas Covid-19 bentukan pasar ini, memaklumi kondisi tersebut. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan tidak lain untuk mencegah timbul klaster baru dari pasar.
“Justru kami mengkhawatirkan adanya klaster baru dari pasar. Nah Satgas ini bertugas mengingatkan para pengunjung dan pedagang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.|HR