TANGERANG | Komunitas Pedagang Pasar Kronjo (KPPK) meminta Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) memberikan waktu tambahan kepada para pedagang untuk pindah ke Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS) sampai setelah Idul Fitri.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Komunitas Pedagang Pasar Kronjo (KPPK) saat berkunjung ke Kantor Visi Nusantara pada Senin, (22/03).
Kepada Vinus, Wakil Ketua KPPK H. Sapuri mengatakan, pihaknya meminta Perumda Pasar NKR memberikan waktu tambahan kepada beberapa pedagang yang masih bertahan di bangunan lama.
Baca Juga
- Kejati Banten: Kehadiran Media Penting Untuk Mencerdaskan Masyarakat
- Pilkades Tangerang, Hukum Rimba dan Cacat Demokrasi
Menurutnya, hal itu disebabkan karena mepetnya waktu yang diberikan serta berbarengan dengan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
“Prinsipnya kami tidak menolak relokasi. Namun karena menjelang Ramadan dan Idul Fitri, kami minta kelonggaran waktu sampai setelah lebaran,” ujar H. Sapuri saat berbincang dengan pimpinan redaksi Vinus pada Senin, (22/03).
Selain itu, menurut H. Sapuri, pihaknya dalam waktu dekat akan berkirim surat kepada Perumda Pasar NKR untuk meminta kelonggaran waktu terkait relokasi itu.
“Insya Allah secepatnya kami akan berkirim surat kepada Direksi Pasar NKR. Meminta waktu tidak dulu direlokasi sampai lebaran usai,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pedagang Kecil Kabupaten Tangerang Chaerullah mengatakan, pihaknya akan mendampingi para pedagang kecil terkait permohonan penundaan relokasi.
“Kita akan terus mendampingi saudara-saudara kita yang ada di Pasar Kronjo sampai permohonan itu dikabulkan,” ucap Haerul
Di tempat terpisah, ketika dikonfirmasi soal permintaan para pedagang Pasar Kronjo, Direktur Operasional Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Ashary Asmat menyampaikan, relokasi dilakukan sesuai dengan jadwal dan program yang telah direncanakan, juga berdasarkan berbagai pertimbangan.
Termasuk, lanjut Ashary, kearifan lokal yang ada di wilayah pasar tersebut. Serta menurutnya, proses relokasi sampai saat ini berlangsung kondusif.
“Seminggu sebelum Ramadhan ada namanya senggolan, begitu juga sebelum lebaran. Itu merupakan waktu panen saudara-saudara kita ini. Proses relokasi kita harapkan menjadi lebih baik dari segi pelayanan dan tempat,” ucap Ashary kepada Vinus melalui sambungan seluler.
Selain itu, menurut Ashary, sampai saat ini hampir semua pedagang Pasar Kronjo sudah menempati TPPS yang disediakan Perumda dengan tanpa biaya.
“Kurang lebih sudah mencapai sekitar 80% para pedagang pindah ke TPPS yang kami sediakan,” ungkapnya.
Soal permintaan penambahan waktu, lanjut Ashary, pihaknya akan berpedoman pada program dan rencana yang telah disosialisasikan kepada para pedagang Pasar Kronjo.
“Pemagaran pasar lama akan terus dilakukan. Setelah semuanya selesai sesuai rencana, proses pembangunan pasar baru akan dilakukan setelah lebaran,” pungkasnya. |HR