PANDEGLANG | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang menggelar Penyuluhan dan Kampanye Lingkungan. Bertempat di Gedung KPRI Langgengsari Kecamatan Pulosari pada Senin, (28/08).
Kegiatan yang dicanangkan DLH Kabupaten Pandeglang ini mengambil tema “Kurangi Sampah dengan Pengelolaan Kreatif dan Inovatif Melalui Gerakan Hidup Bersih Sehat Bebas Sampah”.
Kepada Vinus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Ratu Tanti Darmiasih mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh para Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM), TP PKK Kecamatan dan desa meliputi 3 kecamatan diantaranya, Pulosari, Mandalawangi dan Kecamatan Jiput.
Baca Juga
- Dampak El Nino, 8 Kecamatan Di Pandeglang Krisis Air Bersih
- Dugaan Penggelapan Dana BSM, Mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang Ditangkap Polisi
“TP PKK merupakan garda terdepan ditengah-tengah masyarakat dalam mensosialisasikan dan mengedukasi berbagai program pemerintah daerah, termasuk program pengelolaan sampah,” ucapnya.
Menurut Ratu Tanti, urusan sampah ini bukan hanya sekadar dibuang, ditimbun, dan mencemari lingkungan. Akan tetapi, sampah tersebut juga bisa dimanfaatkan dan menjadi nilai jual yang ekonomis bagi masyarakat.
Terkait pengelolaan, lanjut Ratu Tanti, pihaknya telah bekerjasama dengan PLTU 2 Labuan. “Nantinya sampah-sampah ini akan diolah menjadi pengganti batu bara,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap persoalan tersebut. “Karena selain menjaga kebersihan lingkungan, jika dikelola dengan baik, sampah ini juga berguna untuk menambah pendapatan bagi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Dosen sekaligus Aktivis Lingkungan, Eko Supriatno sangat mengapresiasi kegiatan yang dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup tersebut.
“Kegiatan Penyuluhan dan Kampanye Lingkungan sangat baik, hal ini membuktikan bahwa Pandeglang sangat butuh dengan hal-hal gerakan bersama untuk mengatasi permasalahan sampah, karena sampah jika diolah ternyata bisa membawa berkah,” katanya.
Menurut Eko sapaan akrabnya, masalah sampah ini harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Tidak hanya bergantung ke pemerintah, tetapi masyarakat harus mampu berkomitmen untuk merubah budaya yang sudah ada. Sehingga kota yang kita cintai ini bukan hanya maju, tapi juga bisa bersahabat dengan alam dan lingkungan.
“Gerakan ini untuk merubah paradigma baru tentang sampah. Walaupun menjijikan, jika diolah dengan baik mampu menambah pendapatan masyarakat,” tegasnya. |HR