
TANGERANG | Melambungnya harga minyak goreng kemasan beberapa waktu belakangan ini dijadikan peluang oleh para pelaku usaha minyak goreng curah.
Selain menjadi pilihan alternatif, kebanyakan masyarakat membelinya lantaran harga yang relatif murah, bisnis semacam ini dirasa menjanjikan dan tentu menguntungkan.
Hal ini dirasakan oleh Bambang Irawan selaku pengelola Depot Minyak Goreng Curah yang berlokasi di Kampung Kawidaran Desa Cibadak Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.
Bang Juga
- Benteng Pangan Utama Ajak Masyarakat Bisnis Kemitraan Depo Minyak Goreng Curah
- Direktur BPU: Wakepo Hadir Untuk Tingkatkan Produktifitas Petani dan Pengrajin
Menurutnya, usaha semacam ini sangat menjanjikan, terlebih di tengah meroketnya harga minyak kemasan di pasaran.
Usaha minyak goreng (Migor) curah ini telah ia geluti sejak satu bulan lalu. Harga yang diberikan kepada pelanggan tentu di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu 10.800 ribu per liter atau 12 ribu per kilogram. Sementara HET sebesar Rp14 ribu per liter atau 15.500 per kilogram.
“Harga ini sifatnya fluktuatif, mengikuti perkembangan dari pusat. Pernah sampai harga tertinggi sekitaran 12.500 per kilonya dan terendah 10.000 per kilo,” ungkap Bambang saat diwawancara Vinus pada Rabu, (10/08).
Modal yang dikeluarkan menurut Bambang sapaan akrabnya, relatif tidak membutuhkan biaya besar. Hanya sekitar 120 jutaan sudah bisa beroperasi.
“Dengan modal segitu sudah dapat dua buah torn berkapasitas 5000 liter, satu unit pompa dan alat timbang, 8 ton minyak goreng, dan 100 buah jeriken,” ucapnya.
Soal hasil, jangan ditanya. Menurut pria asal Lampung ini, dalam dua sampai tiga hari, ia mampu menjual habis 2 torn Migor berkapasitas 10 ton.
“Jadi kalau kita hitung, kurang lebih sekitar 2 sampai 3 bulan sudah balik itu modal,” ucapnya.
Masih kata Bambang, Migor yang ia jual kualitasnya terjamin, baik tingkat kejernihan maupun kebersihannya.
Saat ini, penjualan di depot miliknya ini hanya melayani pembelian dengan kapasitas minimal 20 kilo. “Kita tidak menjual eceran,” ujarnya.
Untuk pelanggan sendiri, kata Bambang, berasal dari berbagai daerah yang ada di Provinsi Banten. Mulai dari Pandeglang, Lebak, Serang, hingga Cilegon.
“Alhamdulillah, selain Tangerang tentunya, pelanggan kita berasal dari luar daerah seperti Pandeglang, Serang, Lebak, dan Cilegon,” pungkasnya. |HR