
TANGERANG | Pasangan suami istri (Pasturi) yang tergabung dalam Komunitas #RakyatMemberi membagikan makan siang gratis kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Kali ini, lebih dari 100 nasi kotak dibagikan kepada sejumlah ojek pangkalan di wilayah Kecamatan Balaraja. Seperti di bawah fly over Balaraja, lampu merah, pertigaan Adis dan pertigan Saga.
Kepada Vinus, Inisiator Komunitas #RakyatMemberi Joewanda mengungkapkan, tidak hanya tukang ojek, para sopir angkutan kota (Angkot) juga tidak luput dari sasaran pembagian makan siang gratis.
Baca Juga
Menurutnya, penyebaran nasi kotak untuk makan siang warga terdampak Covid-19 merupakan aksi solidaritas rutin setiap pekan.
“Pekan kemarin kami berbagi ke buruh skup pasir yang berada di wilayah Kecamatan Cisauk. Hari ini ke tukang ojek pangkalan dan sopir angkot di Balaraja,” ujar Joewanda kepada wartawan pada Jumat, (03/09).
Menurut Bung Joe, begitu mantan aktivis mahasiswa ini disapa, aksi solidaritas sosial ini sudah berlangsung selama 7 pekan berturut-turut ke sejumlah wilayah sejak pemberlakuan PPKM Darurat.
Masih kata Joe, sasaran dan target dalam setiap pekan berbeda-beda. Karena menyesuaikan kondisi wilayah atau kecamatan yang didatangi.
“Misalnya waktu di Kecamatan Mauk, sasaran kami Abang Becak, pun di Cikupa dan Panongan para ojek online, pemulung, dan tukang sapu jalanan. Begitu juga di Kecamatan Curug,” ungkapnya.
Dirinya juga menuturkan, solidaritas sosial tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meringankan beban warga terdampak Covid-19.
“Dalam situasi seperti ini, semua harus berperan aktif. Sudah saatnya konsep gotong royong tak lagi cuma dibahas di meja-meja diskusi. Namun perlu gerak nyata, dan saat ini momennya pas,” tukasnya.
Lebih lanjut, Joe berharap pandemi segera berakhir agar keadaan kembali berjalan normal.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada orang baik yang ikut berperan bersama komunitas #RakyatMemberi,” tutupnya.
Sementara itu, Srikandi Komunitas #RakyatMemberi Nining Suhaeni menambahkan, sebanyak 100 bok nasi kotak dipersiapkan untuk aksi di wilayah Kecamatan Balaraja.
“Makanan ini dimasak langsung oleh emak-emak, ada 4 orang jumlahnya. Kalau menu setiap pekan selalu bervariasi,” pungkas perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat ini. |We