
TANGERANG | Menjelang Idulfitri 1443 H, aktivitas pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Soneta H. Ebas Cisoka atau Jagal Team 99 mulai meningkat.
Dalam sehari, RPH yang beralamat di Kampung Secang, Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka ini bisa memotong 200-300 ekor sapi.
Kepada awak media, Pemilik RPH Soneta, H. Ebas mengatakan, menjelang Lebaran biasanya memotong 200-300 ekor sapi setiap hari. Puncaknya H-1 Lebaran, permintaan pasti akan terus meningkat, dan lebih dari 300 ekor.
Baca Juga
Masih kata Ebas, pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan daging segar kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Khususnya yang ada di sekitar wilayah Cisoka, Solear, Jayanti, dan Tigaraksa.
“Bilamana warga ingin membeli daging segar, bisa langsung datang ke RPH Soneta H. Ebas Cisoka,” ucapnya pada Sabtu, (30/04).
Sementara untuk harga daging sapi di pasaran, menurutnya saat ini masih relatif stabil, yakni di kisaran Rp120 ribu sampai Rp150 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas daging sapi tersebut.
“Pergerakan harga daging sapi di Tangerang itu Rp120 ribu sampai Rp150 ribu di tingkat pasar. Kompensasi harga pada bulan Ramadan seperti ini sekitar 10-20 persen, sehingga harga daging naik,” katanya.
Menurutnya, saat ini sebagian masyarakat sudah memahami perihal naiknya harga daging sapi menjelang Lebaran. Sebelumnya, banyak yang beranggapan kenaikan harga daging sapi dikarenakan penimbunan.
“Sekarang karena ada proses edukasi, jadi sudah paham. Kalau dulu sering masyarakat terjebak harga daging sapi bergejolak, harga daging sapi mahal. Mahal yang mana? Karena harga Rp120 ribu ada, Rp150 ribu ada, bahkan ada yang Rp200 ribu. Ada juga Rp100 ribu juga ada,” tegasnya.
Dirinya juga mengamankan persediaan daging sapi di empat momentum, yaitu bulan Ramadan, Idufitri, Iduladha (Hari Raya Qurban), dan tahun baru masehi.
Tak hanya itu, H. Ebas juga memantau langsung proses pemotongan sapi untuk memastikan higienitas daging yang dipotong dan menjadi daging yang memiliki kriteria Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
“Kami memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sebagai jaminan mutu keamanan dan kehalalan pangan bagi masyarakat,” pungkasnya. |We