
TANGERANG | Himpunan Mahasiswa Bima Tangerang (HMBT) menolak Penjabat (Pj) bupati yang tidak pro terhadap lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Ketua HMBT Abdul Haris, menyusul pemberitaan tiga nama calon Pj Bupati Tangerang yang diserahkan DPRD ke Kemendagri RI.
Kepada Vinus, Abdul Haris menyampaikan, dalam data yang dihimpun dari berbagai sumber, bahwa Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah yang kualitas udaranya sangat buruk, bahkan paling parah se-Asia Tenggara.
Baca Juga
Masih kata Haris, khususnya di area Pasa Kemis berdasarkan data dari lembaga IQAir, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa di kecamatan lainnya pun mengalami hal demikian.
“Kabupaten Tangerang hari ini darurat udara segar, kualitas udara sangat buruk bahkan se-Asia Tenggara,” ujarnya pada Sabtu, (12/08).
Tidak hanya itu saja, lanjut Haris, berdasarkan statistik di Kabupaten Tangerang ruang terbuka hijau hanya terbangun sebesar 8%, yaitu sekitar 986,6 hektare. Bagaimana mungkin bisa dinikmati oleh penduduk sejumlah 3,3 juta jiwa dengan RTH sekecil itu.
Masih kata Haris, ini akibat pemerintah Tangerang tidak berkomitmen terhadap isu lingkungan. Mereka bisa berdalih membangun ekosistem lapangan pekerjaan, tetapi perlahan membunuh masyarakatnya.
“Oleh karena itu, kami dari Himpunan Mahasiswa Bima Tangerang sangat berharap kehadiran pemimpin yang tidak hanya peduli terhadap lapangan pekerjaan, tetapi juga pada lingkungan yang sehat,” tandasnya.
Lanjut Haris, semoga pemerintah pusat memilih figur yang pro terhadap lingkungan.|We