TANGERANG | Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang menolak rencana pemerintah melakukan impor beras. Pasalnya, rencana tersebut sangat melukai kaum marhaen.
Hal itu disampaikan Endang Kurniawan, saat menggelar Dies Natalis GMNI Ke-67. Bertempat di Sekret GMNI Cabang Kabupaten Tangerang, pada Rabu (23/03).
Menurut Endang, rencana pemerintah untuk impor beras bisa menurunkan harga beras. Apalagi saat petani sedang panen.
Baca Juga
- Kejati Banten: Kehadiran Media Penting Untuk Mencerdaskan Masyarakat
- Pilkades Tangerang, Hukum Rimba dan Cacat Demokrasi
“Di saat petani sedang panen sekarang ini, pemerintah melalui Menteri Perdagangan malah mau impor beras. Jelas sangat melukai kaum marhaen. Khususnya petani,” tegas Endang didampingi Sekretaris GMNI Cabang Kabupaten Tangerang Dion Manurung.
Lebih lanjut, Endang mengatakan, kebijakan Menteri Perdagangan Luthfi yang berencana mengimpor beras sangat tidak pancasilais. Jauh dari semangat revolusi mental.
“Kami dari GMNI Kabupaten Tangerang menolak impor beras,” tandasnya.
Sementara itu, pengurus Persatuan Alumni (PA) GMNI Kabupaten Tangerang Juanda menambahkan, kebijakan impor beras di saat petani sedang panen merupakan kebijakan yang konslet.
“Ahistoris dan jauh dari semangat Trisakti Bung Karno,” tegas Juanda
Dirinya juga mengapresiasi sikap GMNI Kabupaten Tangerang yang menolak impor beras.
“Saya harap GMNI Kabupaten Tangerang tetap melakukan kontrol sosial di segala bidang. Tidak hanya isu nasional, tapi juga terkait isu lokal di wilayah Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. | We